968kpfm, Samarinda - Program pengendalian banjir di Kota Tepian masih menjadi skala prioritas bagi Pemkot Samarinda. Kali ini pemerintah akan melakukan intervensi dalam mengurangi genangan air yang kerap merendam kawasan Samarinda Utara dan Sungai Pinang.
Awalnya Pemkot Samarinda berniat membangun kolam retensi di Jalan Damanhuri. Namun karena lahan yang menjadi tempat pembangunan kolam retensi harganya cukup tinggi, maka opsi tersebut menguap begitu saja.
Meski begitu Pemkot Samarinda tidak menyerah begitu saja. Wali Kota Samarinda, Andi Harun meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar melakukan negosiasi kembali kepada pemilik lahan.
"Sebenarnya kami ingin membeli lahan itu sesuai harga. Tetapi ada aturan yang tidak memperbolehkan. Padahal lahan itu adalah satu-satunya tempat yang dapat dibangun kolam retensi untuk mengendalikan banjir secara maksimal di daerah Sungai Pinang seperti Jalan Remaja, Jalan A Yani, serta Jalan Pemuda," ungkap Andi Harun.
Sembari menunggu hasil negosiasi, orang nomor satu di Kota Tepian ini akan melakukan intervensi pada tahun depan untuk melakukan rehabilitasi parit di berbagai kawasan tersebut. Dia menilai terdapat beberapa unit usaha atau toko yang melakukan pergantian pada jalan masuk, namun saluran pembuangan tidak dibuat ulang sehingga terjadi kebuntuan dan air meluap ke badan jalan.
"Makanya kami akan melakukan intervensi untuk merehabilitasi parit. Minimal saluran itu bisa membuang air ke sungai," tandasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 Sep 2022