Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 07 Apr 2021

Pembelajaran Tatap Muka Tak Perlu Tunggu Juli

968kpfm, Samarinda - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, pembelajaran tatap muka (PTM) tak perlu menunggu Juli mendatang. Hal ini disampaikannya saat meninjau vaksinasi yang ditujukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Balikpapan, Selasa (6/4) kemarin.

"Tidak ada omongan sekolah dibuka bulan Juli. Sekolah dibuka pada saat semua gurunya sudah divaksin," kata Nadiem, seperti dikutip dari Kaltim Post edisi Rabu (7/4).

Nadiem menjelaskan, semua sekolah yang gurunya telah menjalani vaksin Covid-19, harus segera menggelar PTM terbatas. Maksimal jumlah siswa sebanyak 18 orang per kelas.

"Jadi dua kali rotasi minimal. Kalau mau tiga rotasi, silakan. Mau masuk kelas, dua kali seminggu, silakan. Pokoknya harus ada (pembelajaran) tatap muka, kalau gurunya sudah divaksin," tegas mantan CEO Gojek itu.

Kendati demikian, lanjut Nadiem, menggelar PTM harus melalui persetujuan orangtua atau wali siswa. Menurut dia, orangtua atau wali murid memiliki hak untuk tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM di sekolah.

Ihwal ini sesuai surat keputusan bersama (SKB) mendikbud, menteri agama, menteri kesehatan, dan menteri dalam negeri, tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

"Jadi ini mohon bukan opsi lagi. SKB empat menteri itu bukan mewajibkan belajar bulan Juli. Itu target kami bulan Juli, semua sudah tatap muka. Sekolah yang guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksin harus segera melaksanakan tatap muka terbatas. Jangan salah persepsi lagi. Dan digunakan alasan 'Mas menteri bilangnya Juli'. Itu target kami semuanya kelar 100 persen, sudah mulai tatap muka terbatas," terangnya.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memaparkan kesiapan provinsi untuk menggelar PTM di sekolah. Menurut Hadi, kegiatan belajar di sekolah tingkat TK, SD, dan SMP sesuai dengan kebijakan masing-masing kabupaten dan kota.

"Untuk kabupaten dan kota yang menangani TK, SD, dan SMP silahkan mereka uji coba dulu supaya prokes (protokol kesehatan) tetap terlaksana. Sementara provinsi, yang menangani SMA dan SMK saya kira lebih mudah. Karena mengarahkan yang dewasa lebih mudah," ucap orang nomor dua di Kaltim itu.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik didahulukan. Namun, untuk pembukaan PTM di sekolah, keputusan tersebut menjadi kewenangan Ketua Satgas Covid-19 Kaltim, yang dijabat Gubernur Kaltim Isran Noor.

Anwar melanjutkan, sejauh ini pihaknya telah menggelar PTM di sekolah lewat ujian praktik di tingkat SMK. Protokol kesehatan yang ketat pun diterapkan dalam Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) itu.

"Dari jam 8 sampai 10 pagi sepuluh siswa. Kemudian jam sekian sampai sekian, sekian orang. Dan sekolah sekolah sudah siap tatap muka. Itu dirindukan anak-anak, guru bahkan orang tua," tandasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵