Pemerintah Pastikan Pembangunan IKN Tidak Rusak Hutan

968kpfm, Samarinda - Setelah menyambangi Balikpapan, Presiden RI, Joko Widodo melanjutkan kunjungannya di Benua Etam dengan bertandang ke kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Selasa (25/10).

Ada dua tempat yang dikunjungi oleh eks Gubernur DKI Jakarta tersebut. Pertama melihat proses pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, di mana ia mendapati perkembangan pembangunan fisik instalasi pengolahan air kawasan inti pusat pemerintahan dan Balikpapan ini sudah mencapai 74,32 persen.

Kemudian rombongan Presiden yang didampingi jajaran Forkopimda Kaltim melawat ke kawasan Persemaian Mentawir di Sepaku. Ini merupakan ketiga kalinya orang nomor satu di Indonesia itu berkunjung ke area pembibitan pohon yang dipersiapkan untuk ditanam di kawasan IKN.

Kedatangan Jokowi ke Persemaian Mentawir bukan tanpa alasan. Ia ingin memastikan rehabilitasi hutan di IKN Nusantara berjalan sesuai rencana, dimulai dari penyiapan bibit pohon yang akan ditanam. IKN sendiri akan dibangun dengan konsep forest city atau kota di tengah hutan.

"Inilah yang sering saya sampaikan bahwa pembangunan IKN akan dimulai dengan merehabilitasi hutan agar kembali pada fungsi semula sebagai hutan tropis, bukan hutan yang monokultur dan homogen," ucap Jokowi.

"Kita sangat serius untuk urusan lingkungan. Justru kami tidak mau bangun disini jika lingkungan semakin rusak," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Kaltim, Isran Noor yang tampak setia mendampingi Jokowi sepanjang hari. Dirinya memberikan apresiasi kepada orang nomor satu di Indonesia itu lantaran memberikan perhatian sangat serius terhadap isu lingkungan di tengah proyek pembangunan IKN Nusantara.

"Ini sudah ketiga kalinya beliau datang ke tempat ini (Persemaian Mentawir) untuk menjawab kekhawatiran dunia internasional perihal dampak pembangunan IKN terhadap lingkungan. Ibu kota baru ini bukan untuk dirusak, namun melakukan revitalisasi pasar hutan-hutannya. Jadi sama sekali tidak merusak hutannya," tutup Isran.

Penulis: Fajar
Editor: Maul