Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 16 Sep 2022

Pemkot Samarinda Gelontorkan Dana Rp 16,5 Miliar, Bantu Masyarakat Imbas Kenaikan Harga BBM

968kpfm, Samarinda - Gejolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus terjadi di berbagai daerah. Alih-alih memperpanjang perdebatan, Pemkot Samarinda memilih untuk bergerak cepat menjalankan Instruksi Presiden dengan menyediakan bantuan sosial (bansos), yang akan disalurkan kepada masyarakat tidak mampu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) Nomor 500/482/SJ, Pemkot Samarinda tengah menggodok formulasi untuk menyalurkan stimulus dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).

Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan, pihaknya mengalokasikan dua persen dari Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU), yakni sebesar Rp 16,5 miliar, yang akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu dan miskin.

Selain itu, anggaran tersebut juga dapat dialokasikan untuk program penciptaan lapangan kerja, serta subsidi transportasi.

"Dari data yang diperoleh, ada sekitar 28.055 masyarakat miskin DTKS dan pekerja yang terdampak kenaikan harga BBM seperti ojek online dan pangkalan, sopir angkot, buruh yang terkena PHK, nelayan, pembudidaya, pedagang, serta motoris di dermaga pasar pagi akan menerima bantuan ini. Mereka akan mendapat bantuan Rp 150 ribu dengan jangka waktu pemberian selama 3 bulan," papar Andi Harun, Rabu (14/9).

"Adapun untuk bansos berupa BLT ini akan mengeruk anggaran sebesar Rp 12,6 Miliar," sambungnya.

Tak hanya memberikan stimulus berupa BLT, Pemkot Samarinda juga mengalokasikan anggaran tersebut untuk program penciptaan lapangan pekerjaan melalui Pro Bebaya dengan beban biaya mencapai Rp 3,8 miliar.

"Ini adalah upaya dari kami untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan harga BBM. Anggaran tersebut akan kami tempatkan pada Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Samarinda," imbuh Andi Harun.

Pemkot Samarinda juga tidak tinggal diam dalam merespon kenaikan harga BBM. Andi Harun secara terang-terangan selalu memantau perkembangan harga bahan pokok di Kota Tepian. Hasilnya ia menyimpulkan bahwa harga bahan pangan masih cenderung stabil, kecuali harga telur di Pasar Merdeka.

"Secara umum harga bahan pangan masih stabil. Kami akan terus melakukan pemantauan. Semoga harga bahan pokok bisa terus stabil," harapnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵