Pemprov Kaltim Buka Peluang Bandara APT Pranoto Perbanyak Rute Penerbangan

968kpfm, Samarinda - Sejak resmi beroperasi pada 2018 silam, Bandara APT Pranoto Samarinda jadi pilihan masyarakat Samarinda, dan wilayah sekitarnya, seperti Bontang dan Kutai Timur (Kutim) untuk bepergian menggunakan moda transportasi udara.

Namun sejak enam tahun lamanya beroperasi, jumlah penerbangan pada bandara yang berlokasi di Sungai Siring ini masih minim jika dibandingkan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Berkaca dari hal tersebut, Pemprov Kaltim berencana untuk menambah rute penerbangan yang ada di Bandara APT Pranoto Samarinda.

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengungkapkan, infrastruktur penerbangan di Bandara APT Pranoto sudah cukup baik dan masih memiliki ruang untuk penambahan rute penerbangan domestik. Adapun tujuan destinasi yang masih sangat memungkinkan ialah Samarinda-Semarang, Samarinda-Jakarta dan Samarinda-Surabaya.

"Tiga rute ini yang sangat memungkinkan. Kami (Pemprov Kaltim) akan bersurat kepada maskapai Pelita Air dan Trans Nusa untuk menjajaki kemungkinan ini," ucap Akmal.

Selain itu, Akmal juga mendorong Perusahaan Daerah (Perusda) di Benua Etam seperti Melati Bhakti Satya (MBS) untuk menjalin kerjasama dengan semua pihak di lingkungan penerbangan. Karena kunci dari kuatnya sektor penerbangan di Kaltim adalah kolaborasi dengan seluruh stakeholder.

"Kami di pemerintahan mendorong perusda kami untuk bergerak. Sementara itu teman-teman dari otoritas bandara juga akan bergerak. Kami akan segera berkomunikasi dengan maskapai untuk membuka rute baru. Sebetulnya kami ingin Garuda Indonesia masuk, tapi karena internal mereka ketat, semoga mereka bisa masuk kesini," jelasnya.

Di sisi lain, pemerintah juga terus memantau perkembangan industri penerbangan secara nasional dan regional. Evaluasi secara berkala akan dilakukan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan perkembangan industri penerbangan yang dinamis supaya industri penerbangan di Benua Etam memiliki keberlanjutan dan pertumbuhan.

Penulis: Fajar
Editor: Maul