Pemprov Kaltim Kaji Pajak Alat Berat demi Dorong PAD Lebih Tinggi

968kpfm, Samarinda - Berbagai cara terus dilakukan Pemprov Kaltim untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Langkah-langkah inovatif pun dilakukan agar pemerintah tidak lagi bergantung pada pendapatan daerah dari pajak kendaraan bermotor.

Salah satu caranya dengan menyiapkan penerapan pajak alat berat. Namun usulan yang diajukan Pemprov Kaltim dalam menambah pendapatan daerah masih akan dikaji oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Hal itu diungkapkan PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Menurut penilaiannya, kebijakan ini (pajak alat berat) memiliki potensi besar untuk meningkatkan PAD, terutama mengingat sektor pertambangan dan konstruksi di Kaltim yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

“Kami masih menunggu rekomendasi Kemendagri, karena pajak ini merupakan jenis baru. Namun jika berhasil diterapkan, dampaknya terhadap PAD akan sangat signifikan,” imbuh Akmal.

Dia menjelaskan, penerapan pajak alat berat menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi daerah. Dengan memanfaatkan alat berat sebagai objek pajak, pendapatan daerah diproyeksikan dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan jenis pajak lainnya.

“Potensi ini harus kita maksimalkan. Dengan kontribusi dari sektor ini, kami yakin PAD Kaltim akan meningkat tajam,” tegasnya.

Capaian surplus pendapatan Kaltim tahun 2024 menjadi dasar kuat untuk mendorong kebijakan tersebut, dimana Kaltim mencatat total pendapatan Rp 22,06 triliun, melampaui target Rp 21,2 triliun dengan surplus Rp 845 miliar. Di sisi PAD, pertumbuhan sebesar 2,6 persen atau surplus Rp 235,3 miliar dari target Rp 9,986 miliar menunjukkan pengelolaan yang efektif.

Melihat potensi itu, Akmal berharap pemerintah pusat mendukung implementasi pajak alat berat ini. Selain memperkuat PAD, kebijakan ini juga dinilai relevan untuk diterapkan di daerah lain yang memiliki potensi serupa.

“Kebijakan ini tidak hanya untuk Kaltim, tetapi juga bisa menjadi model bagi daerah lain. Kami berharap dukungan penuh dari berbagai pihak agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas,” tutup Akmal.

Penulis: Fajar
Editor: Maul