Pemprov Kaltim Siapkan 3 Paket Wisata Khusus Kafilah MTQN, Susur Sungai Jadi Primadona

968kpfm, Samarinda - Sebagai tuan rumah perhelatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-30, Pemprov Kaltim akan memberikan pelayanan terbaik untuk menyambut ribuan kafilah yang akan hadir di Benua Etam. Salah satunya dengan menyediakan paket wisata bagi peserta pasca pagelaran MTQN ke-30.

Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni selaku Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) menyampaikan, pihaknya telah menyediakan tiga paket wisata yang bisa dipilih oleh para kafilah untuk menikmati ragam wisata di Benua Etam.

"Adapun ketiga paket wisata itu adalah wisata susur Sungai Mahakam, wisata sejarah di Museum Mulawarman, dan wisata budaya di Desa Pampang," ungkap Sri Wahyuni.

Sri mengungkapkan, salah satu paket wisata yang memiliki banyak peminat adalah wisata susur Sungai Mahakam yang menawarkan pemandangan alam yang indah, serta kehidupan masyarakat sekitar sungai yang unik selama dua jam menggunakan kapal. Karena peminatnya cukup banyak, maka pihaknya membatasi setiap kafilah maksimal 40 orang setiap provinsi.

"Hampir semua ingin mengikuti wisata susur sungai, sehingga kami batasi. Ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan selama perjalanan di kapal. Jika kuota pada satu provinsi sudah penuh, maka mereka harus memilih paket wisata lainnya yang sudah kami sediakan," bebernya.

Selain wisata susur sungai, Pemprov Kaltim juga menyediakan paket wisata kunjungan ke Museum Mulawarman di Kutai Kartanegara (Kukar). Pemilihan paket wisata ini dilakukan karena sejarah masuknya Islam ke Kaltim berada di museum ini, sehingga para kafilah mendapat pengetahuan lebih dalam mengenai hal tersebut.

Paket wisata terakhir adalah wisata budaya di Desa Pampang, Kecamatan Samarinda Utara. Sri menuturkan, Desa Pampang ini terkenal dengan kekayaan budaya suku Dayak Kenyah, dimana para kafilah bisa melihat penampilan budaya seperti tarian tradisional dan lain-lain.

"Desa Pampang menawarkan pengalaman unik bagi para kafilah untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dan melihat kerajinan manik-manik serta cenderamata khas suku Dayak," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sri berharap, kunjungan ke destinasi wisata yang ada di Benua Etam ini dapat memberikan pengalaman yang berharga dan memperkaya pengetahuan para kafilah tentang budaya Kaltim.

Penulis: Fajar
Editor: Maul