968kpfm, Samarinda - Pelaku usaha dituntut untuk mengembangkan bisnisnya ke segala macam platform elektronik di tengah era digitalisasi sekarang. Hal ini dilakukan agar mereka yang terjun di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tetap bisa bertahan akibat perkembangan zaman yang begitu pesat.
Sayangnya hal ini belum disambut baik oleh para pelaku UMKM, terutama yang berada di Kaltim Melihat hal ini, Pemprov Kaltim melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kaltim berupaya untuk merubah pola bisnis UMKM agar berbasis digital.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, M Sa'duddin mengatakan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2018-2023, pihaknya menargetkan jumlah UMKM berbasis digital di Kaltim bertambah 10 persen setiap tahun.
"Peningkatan jumlah UMKM berbasis digital pada tahun 2022 lalu sangat banyak. Ini disebabkan banyak pelaku UMKM yang berpindah ke platform digital, yang tadinya warung karena pandemi Covid-19, sehingga banyak yang tidak laku, dan akhirnya beralih berjualannya secara online," beber Sa'duddin, Senin (3/4).
Sa’duddin menambahkan, upaya peningkatan jumlah UMKM digital terus dilakukan, terutama pada tahun 2022 lalu. Contohnya seperti bekerjasama dengan market place digital seperti shopee, tokopedia, termasuk bekerjasama dan memperkerjakan konsultan, khususnya dalam bidang digital.
Sa'duddin melihat, dengan berubahnya pola bisnis UMKM menjadi berbasis digital, dinilai mampu menjangkau target pelanggan dengan lebih efisien dan efektif melalui media digital yang diharapan dapat merangkul konsumen secara lebih cepat, tepat dan luas.
“Di era yang serba digital sekarang ini, pemasaran digital sangat berperan penting dalam memasarkan suatu usaha. Bahkan sekarang ini sudah ada yang namanya kampus Shopee, dan itulah yang kami kerjasamakan agar para pelaku UMKM maupun IKM terus bangkit melalui penjulan produk secara online,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sa’duddin juga mengharapkan seluruh UMKM di Benua Etam agar bisa ikut E- katalog di pemerintahan, di mana sekarang ini sudah banyak pengadaan yang telah dilaksanakan melalui E-katalog.
“Kehadiran E-katalog atau aplikasi belanja dalam jaringan yang diterbitkan lembaga pengadaan barang atau jasa pemerintah, khusus bagi setiap pemerintah daerah merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kaltim, sehingga kita mendorong UMKM agar lebih dikenal, berdaya saing dan bisa semakin berkembang,” pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima04 Apr 2023