Main Image
Tanah Air
Tanah Air | 11 Apr 2020

Pendapatan Berkurang Akibat Covid-19, Buruh Angkut di Pelabuhan Samarinda Bingung

KPFM SAMARINDA - Dampak pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 membuat ekonomi terguncang. Beberapa pekerja harus dirumahkan dan kehilangan pekerjaan. Bahkan ada pula yang harus menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat lesunya aktivitas perekonomian.

Kondisi ini membuat bingung ratusan buruh angkut di Pelabuhan Samarinda.

Rencana Pemkot Samarinda mengenai pembatasan orang masuk di Pelabuhan Samarinda, membuat pemilik kapal akan menghentikan operasional.

Menurut Koordinator Buruh Pelabuhan Samarinda, Darwis, wacana penghentian operasional kapal oleh pengusaha bakal berefek pada mata pencahariannya.

"Kami bingung juga, piring nasi kami ada disini. Kalau tidak kerja, bagaimana kami memenuhi kebutuhan keluarga nanti," ucap Darwis.

Darwis menjelaskan, para buruh angkut mampu mengantongi Rp 150-300 ribu per hari dalam sekali kedatangan kapal. Menurut dia, pendapatan itu menjadi tidak menentu, karena tidak setiap hari kapal bersandar.

Dia pun menerangkan, penghasilannya itu bergantung pada jumlah penumpang dan aktivitas bongkar muat.

"Penghasilannya tidak tentu. Ini saja tidak ada penumpang yang turun cukup mengurangi pendapatan kami," ungkap Darwis.

Darwis berharap, aktivitas kapal di Pelabuhan di Samarinda dapat berjalan seperti biasa. Sehingga dari kegiatan bongkar muat, dia dapat memenuhi kebutuan hidup sehari-hari.

"Semoga bisa berjalan seperti biasa, karena kami sangat terdampak akibat keputusan tersebut," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵