968kpfm, Samarinda - Maraknya kasus Perundungan yang terjadi di kalangan pelajar mendapat perhatian dari Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fahlevi.
Menurut legislator yang akrab disapa Reza itu, sksi perundungan tidak hanya secara langsung. Terkadang tindakan bulying juga terjadi di sosial media. Hal tersebut cenderung terjadi lantaran kurangnya pemahaman pelajaran pancasila dan kepedulian orang tua kepada anaknya.
"Penyebab kerap terjadinya kasus Perundungan karena ketidakadaan pelajaran tentang Pancasila dalam sistem pendidikan. Ini diperparah dengan kurangnya peran orang tua dalam pengawasan tumbuh kembangnya anak-anak mereka. Sehingga anak-anak kehilangan pedoman moral," ucap Reza.
Lebih lanjut, politisi Gerindra itu menekankan kepada orang tua akan pentingnya memberi kepercayaan kepada guru saat anak-anak berada dalam lingkungan sekolah. Sementara ketika di rumah, orang tua berperan memberikan nilai-nilai moral dan mendampingi perkembangan anak dengan penuh kasih sayang.
"Kerja sama antara guru dan orang tua sangat penting dalam upaya pembentukan karakter anak," tuturnya.
Untuk mengatasi permasalahan perundungan, Reza lebih menitikberatkan pada perlunya menghidupkan kembali profil pelajaran Pancasila dan moral dalam sistem pendidikan. Jika tindakan itu dilakukan di lingkup sosial media, maka perlu peran dari pemerintah juga untuk mengawasi akun-akun yang melakukan tindakan perundungan.
"Dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam kurikulum, guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam membentuk karakter anak-anak yang kuat dan mengurangi kasus bullying di masyarakat. Selain itu, pemerintah dan orang tua juga diharapkan mampu melakukan pengawasan kepada akun-akun sosial media untuk menghindari terjadinya perundungan digital," tutupnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima16 Nov 2023