Peneliti Uji Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

968kpfm, Samaridan - Fenomena langka yang terjadi di Sungai Karang Mumus (SKM) pada pekan lalu, mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Sebagaimana diketahui, air Karang Mumus yang semula cokelat, warnanya berubah menjadi hijau.

Dilansir dari Selasar.co, Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) SKM Samarinda, Misman menduga, hijaunya air sungai bukan kejadian alami. Kemungkinan warna hijau tersebutm, berasal dari air void tambang batu bara.

“Informasi yang saya terima dari warga Muang Ilir area Sekolah Sungai GMSS-SKM, air sungai karang Mumus yang berwarna biru kemungkinan dari air void tambang,” kata Misman.

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Universitas Mulawarman (Unmul) telah mengambil sampel air di Sungai Karang Mumus.

Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Unmul, Samsul Rizal mengatakan, perubahan warna air SKM diduga karena fenomena Eutrofikasi.

"Eutrofikasi itu kesuburan yang berlebihan di perairan. Itu bisa disebabkan bahan organik ataupun sumber nutrien lain baik dari kegiatan domestik ataupun kegiatan lainnya,” terang Rizal, kepada salah satu wartawan di Samarinda.

Rizal melanjutkan, jika benar air Sungai Karang Mumus tercemar air void tambang, maka pemerintah daerah harus melakukan tracing dari hulu sungai, sampai hilir sungai.

"Kami tidak tahu datanya. Jadi kami hanya bicara terkait dengan teori perairannya saja,” sebut Rizal.

Sementara itu, Kepala Bidang Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Dinas Lingkungan Hidup Samarinda (DLH) Samarinda, Boy Leonardo menyebutkan, pihaknya masih belum bisa memastikan, adanya pencemaran yang terjadi atau hal lainnya.

Kendati demikian, pihaknya akan membawa sampel air Sungai Karang Mumus yang berwarna hijau, ke laboratrium DLH Samarinda.

"Ada (juga) beberapa kejadian tapi bukan di sungai, tapi di parit yang terbukti merupakan limbah parit,” kata Boy, saat diwawancarai salah satu wartawan via telepon.

Penulis: Maul