Pengendalian Inflasi: Kunci Pemprov Kaltim Hadapi Resesi Ekonomi

968kpfm, Samarinda - Pengendalian inflasi jadi fokus Pemprov Kaltim dalam menghadapi resesi ekonomi yang diproyeksikan akan terjadi pada 2023.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, daya beli masyarakat menjadi kunci pengendalian inflasi. Upaya tersebut digencarkan sebagai salah satu cara untuk menghadapi potensi resesi yang ramai diprediksi akan terjadi pada 2023 ini.

Sri menerangkan, selain mendorong daya beli masyarakat, harga barang yang didistribusikan juga mesti terjangkau dan stabil. Sehingga masyarakat tak kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya.

"Supaya masyarakat punya daya beli dan harga barang bisa terjangkau. Itu yang penting," sebut mantan kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu.

Pengendalian inflasi, terang Sri, juga akan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pihaknya akan rutin menggelar rapat koordinasi.

Diinformasikan, sejak 2022, ekonomi global memang diprediksi akan mengalami resesi pada tahun ini. Hal itu dilihat karena terjadi penurunan roda perekonomian yang ditandai dengan melemahnya produk domestik bruto (PDB) selama 2 kuartal berturut-turut.

Resesi disinyalir bakal mempengaruhi berbagai aspek ekonomi. Seperti kondisi pasar keuangan yang makin tak stabil, kontraksi ekonomi, inflasi, hingga stagflasi.

Akibat adanya potensi resesi, diprediksi pula tingkat harga produk akan semakin meningkat dan tingkat pendapatan menurun. Walhasil, daya beli masyarakat kemungkinan besar akan menurun. Jika resesi ekonomi terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka dipastikan kehidupan masyarakat akan ikut terganggu.

Penulis: Maul