968kpfm, Samarinda - Upaya pengiriman sabu-sabu seberat 2 kilogram dari Samarinda menuju Berau yang digagalkan Polresta Samarinda, dianggap sebagai rute pengelabuan oleh Direktur Reserse Narkoba (Resnarkoba) Polda Kaltim, Kombes Pol Rickynaldo Chairul.
Menurutnya peredaran narkotika di Benua Etam sebagian besar pasti melalui jalur utara. Otomatis barang haram itu melewati Berau terlebih dahulu untuk bisa masuk ke Kota Tepian. Namun apa yang dilakukan oleh tersangka berinisial RF dan VR justru sebaliknya.
"Saya kira ini adalah rute pengelabuan. Mungkin kalau langsung ke Berau akan menimbulkan kecurigaan. Makanya masuk kesini (Samarinda) dulu. Atau pengendalinya yang memang tidak ada di Berau," imbuh Rickynaldo.
Bukan tanpa alasan perwira melati dua ini berkata seperti itu. Mengingat orang yang mengendalikan dan menghadirkan barang haram tersebut di Kota Tepian adalah warga binaan dari Lapas Narkotika Samarinda.
Secara kebetulan juga, salah satu pelaku yakni RF merupakan pekerja yang mencari nafkah di Bumi Batiwakal. Artinya tidak ada pengendali di Berau, sehingga menggunakan pengendali di Samarinda.
"Sudah menjadi rahasia umum bahwa rata-rata pengendali itu berada di dalam Lapas. Kalau dilihat dari kemasannya sudah jelas arahnya dari utara, karena sama seperti pengungkapan sebelumnya, kemasan yang digunakan adalah bungkus teh hijau," tandasnya.
Lebih lanjut, Rickynaldo menegaskan kepada para pelaku peredaran dan penyalahgunaan narkotika agar tidak menganggap sepele jajaran kepolisian. Dirinya berjanji akan mengejar dan menindak secara tegas dimanapun mereka berada.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima22 Jan 2022