Main Image
Advertorial
Advertorial | 13 Jun 2024

Peran Vital Posyandu dalam Penurunan Stunting di Samarinda

968kpfm, Samarinda - Sebagai upaya percepatan penurunan stunting, Pemprov Kaltim melakukan pencanangan pengukuran dan intervensi serentak di 10 kabupaten/kota di Benua Etam pada Rabu (12/6).

Khusus di Samarinda, kegiatan pencanangan pengukuran dan intervensi serentak berlangsung di Posyandu Lily yang berlokasi di Perumahan Bumi Rindang Luhur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi.

Ditemui usai kegiatan, Rusmadi menerangkan bahwa kunci dari kesuksesan intervensi serentak ini adalah bagaimana masyarakat, khususnya calon pengantin (catin), ibu hamil, serta anak usia 0-2 tahun bisa datang ke Posyandu untuk melakukan pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan.

"Kita punya 728 posyandu di Samarinda. Kehadiran posyandu ini tentu menjadi penting agar pemerintah bisa mendapatkan data ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun, sehingga intervensi yang dilakukan dapat tepat sasaran," imbuh Rusmadi, Rabu (12/6).

Selain kehadiran posyandu, kata Rusmadi, karena gerakan ini bersifat kolaboratif, maka penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dalam mempercepat penurunan stunting di Kota Tepian. Oleh sebab itu, Rusmadi menekankan kepada Camat, Lurah, serta Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat harus tahu berapa jumlah ibu hamil, anak usia 0-2 tahun, serta anak berisiko stunting di wilayahnya.

"Nanti kami akan undang Camat, Lurah, serta Posyandu untuk melakukan rapat koordinasi (Rakor) untuk melakukan pencanangan pengukuran dan intervensi serentak dalam mempercepat penurunan stunting di Samarinda," imbuhnya.

Sebagai salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki keterkaitan dengan percepatan penurunan stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda telah melakukan berbagai persiapan dalam menyukseskan pencanangan pengukuran dan intervensi serentak penurunan stunting di Kota Tepian.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, dr Ismid Kusasih menuturkan, sesuai dengan tupoksi, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk melakukan intervensi spesifik dalam percepatan penurunan stunting. Pengendalian stunting sendiri dilakukan melalui dua intervensi, yakni intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

"Untuk intervensi spesifik, beberapa langkah telah kami siapkan. Contohnya seperti pemberian tablet tambah darah bagi masyarakat usia produktif, pelayanan ibu hamil dan anak usia balita, serta pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk mengendalikan stunting di Samarinda," ucap Ismid.

Lebih lanjut, dengan adanya beragam intervensi dan gerakan kolaboratif seperti ini, Ismid berharap angka prevalensi stunting di Samarinda dapat turun sesuai target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, yakni di bawah 14 persen.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵