Main Image
Advertorial
Advertorial | 15 Jun 2022

Perayaan Harganas Di Samarinda: Pencegahan Stunting Jadi Fokus Utama

968kpfm, Samarinda  - Setiap tanggal 29 Juni, masyarakat di seluruh Indonesia memperingati Hari Kelurga Nasional (Harganas). Tahun ini, bertepatan dengan Harganas yang ke-29, sejumlah kegiatan dalam menyukseskan kegiatan tersebut telah dilakukan.

Contohnya, seperti yang dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda yang membuka pelayanan KB di 10 titik Kota Tepian pada Rabu (15/6).

Kegiatan itu terpusat di Puskesmas Karang Asam, Jalan Slamet Riyadi. Acara tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi.

Harganas kali ini, BKKBN RI menargetkan pelayanan KB dapat dilakukan kepada satu juta akseptor KB dan mempercepat pencegahan penanganan stunting.

Ditemui usai kegiatan, Rusmadi mengatakan, Kota Tepian sendiri mendapat target 3.981 akseptor untuk mendapat pelayanan KB terhitung mulai Rabu (15/6).

Guna mencapai target tersebut, Pemkot Samarinda menyediakan 201 layanan akseptor yang dapat diakses langsung oleh masyarakat.

"Akseptor KB ini menjadi suatu layanan yang penting untuk membangun sebuah keluarga yang sejahtera. Apalagi ini saat yang tepat bagi kita untuk memberikan perhatian kepada keluarga saat banyaknya usia produktif. Jadi fokus kami intinya untuk membangun keluarga yang sejahtera, anak-anak bisa lahir cerdas, sehat dan unggul," ucap Rusmadi, Rabu (15/6).

"Semua itu bisa dimulai dari perhatian kita kepada remaja usia nikah dan ibu-ibu hamil, serta anak-anak kita sendiri," sambungnya.

Selain menargetkan 1 juta akseptor KB, BKKBN RI juga mengusung tema percepatan penanganan pencegahan stunting di momen Harganas tahun ini.

Berdasarkan data dari DPPKB Samarinda, angka stunting di Kota Tepian masih terbilang cukup tinggi, yaitu 21,6 persen. Padahal di tahun 2024 nanti, seluruh daerah harus bisa menurunkan stunting di angka 14 persen.

Namun, semua itu diyakini bisa tercapai di Samarinda. Hal itu disampaikan langsung oleh Pembina Wilayah Program Bangga Kencana Provinsi Kaltim BKKBN RI, Dwi Listyawardani.

Menurutnya, Samarinda memiliki keistimewaan tersendiri karena telah melaksanakan program unggulannya dibanding daerah lain. Salah satunya dengan membentuk kampung KB di setiap kelurahan.

Selain itu program percepatan penanganan pencegahan stunting sudah dilakukan sejak awal.

Dwi menjelaskan, penting melakukan upaya pencegahan stunting sejak dini dimulai dari pengaturan kelahiran dan perawatan kehamilan. Jangan sampai masih ada anak yang terlahir dengan kondisi stunting.

"Mulai dari catin itu sudah terdaftar dan diperiksa semuanya, supaya disitu ada proses pencegahan. Jangan sampai di situ ada wanita hamil dalam keadaan anemia dan terlalu kurus saat hamil. Karena dua faktor itu bisa membuat anak terlahir stunting. Jadi kami fokus melakukan pencegahan," papar Dwi.

"Ibu hamil juga harus terus dirawat dan dikontrol terus perkembangan janinnya seperti apa. Sehingga pada saat lahir kondisinya sehat dan tinggi badannya cukup. Jadi harusnya dari kelahiran saja harus bisa zero stunting dan dari target nasional di angka 14 persen bisa tercapai," tambahnya.

Meski demikian, jika anak sudah terlanjur lahir dalam kondisi stunting, maka pihaknya siap untuk melakukan perawatan dan memberikan kebutuhan gizi yang tercukupi.

"Intinya kami fokus pada pencegahan. Jadi yang sudah terlanjur lahir akan kita rawat dan diberi gizi dengan baik," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵