Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 28 Jun 2022

Peredaran Narkoba Kaltim Tinggi, BNN Bakal Bentuk 11 Desa Bersinar

968kpfm, Samarinda - Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) menjadi momen bagi Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltim untuk merenungkan banyaknya korban yang terjerembab dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba di dunia, khususnya di Benua Etam.

Dalam peringatan HANI di Kantor Gubernur Kaltim pada Senin (27/6), Kepala BNN Provinsi Kaltim, Brigjen Pol Wisnu Andayana menuturkan bahwa dirinya cukup prihatin dengan peredaran narkoba di Benua Etam yang masih tinggi. Bahkan tidak ada satupun dari 10 kabupaten/kota di Kaltim yang masuk zona aman peredaran narkoba.

"Semuanya rawan dan masuk dalam kategori waspada. Hanya saja intensitasnya berbeda. Yang paling rawan adalah Kutai Kartanegara (Kukar) dan Samarinda. Jalur distribusinya pun bervariasi, ada yang lewat darat dan laut," ungkap Wisnu, Senin (27/6).

Menurut jenderal bintang satu ini, pihaknya memiliki banyak kendala dalam memberantas peredaran gelap Narkotika. Namun semua itu dapat diatasi apabila seluruh pemangku kepentingan, serta lapisan masyarakat dapat saling bekerjasama untuk memberantas narkoba.

Untuk menekan peredaran narkotika dari lingkungan terkecil, Wisnu beserta jajarannya tengah getol membentuk desa bersinar (bersih dari narkoba) di Kaltim. Wisnu menyebut, dalam tahun ini pihaknya akan membentuk 11 desa bersinar di Kaltim untuk menekan laju peredaran narkoba.

"Desa yang kita tunjuk pernah kita temukan adanya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu desa itu kami tunjuk sebagai desa bersih dari narkoba, bukan desa yang aman. Tujuannya supaya desa yang kami tunjuk itu bisa terbebas dari peredaran narkoba," ucap Wisnu.

Lebih lanjut, pembentukan 11 desa bersinar ini merupakan pilot project untuk setiap kelurahan atau desa lain agar Kaltim dapat terbebas dari bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵