968kpm, Samarinda - Perempuan memiliki peran penting dalam upaya menciptakan swasembada pangan di Indonesia. Berdasarkan data, sekitar 70 persen tenaga kerja di sektor pertanian dikelola oleh perempuan, dengan kontribusi hingga 80 persen terhadap produksi makanan pokok.
Peran ini menjadikan perempuan sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat nasional. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, dalam Jumpa Pers rutin yang diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim di Hotel Mercure Samarinda, Senin (23/12).
Menurut Yana, swasembada pangan bukan hanya program pemerintah, tetapi kebutuhan mendasar bagi setiap individu. Semua pihak, termasuk perempuan, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlanjutannya.
Momen Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, kata Yana, merupakan refleksi sekaligus dorongan bagi perempuan Indonesia untuk terus aktif berkontribusi di berbagai bidang, termasuk pertanian dan ketahanan pangan.
“Perempuan Indonesia kini sudah banyak yang mengisi posisi strategis, seperti menteri, direktur, dan jurnalis. Ini menunjukkan bahwa peluang terus terbuka lebar bagi kaum perempuan,” imbuh Yana, Senin (23/12).
Yana juga menjelaskan bahwa peran perempuan tidak hanya terlihat di ranah produksi, tetapi juga dalam pengelolaan pangan di tingkat rumah tangga. Mulai dari memilih bahan pangan hingga proses pengolahannya, perempuan memainkan peran penting dalam menjaga kualitas gizi keluarga. Kesalahan dalam pengolahan makanan, menurutnya, dapat berdampak buruk pada ketahanan pangan rumah tangga.
Selain itu, perempuan turut berperan dalam mengurangi limbah makanan dan dampak lingkungan, yang secara tidak langsung membantu upaya mengatasi perubahan iklim. Perempuan juga memiliki ketekunan dan keuletan tersendiri jika merawat sesuatu, contohnya seperti tanaman untuk ketersediaan di dapur mereka.
"Kontribusi perempuan sangat luas, mulai dari menghasilkan pangan, memastikan gizi keluarga, hingga berperan dalam pengelolaan limbah makanan yang berdampak pada upaya mitigasi perubahan iklim. Jika perempuan di Kaltim bisa mengelola itu dengan baik, maka kita bisa menjaga ketahanan pangan di Kaltim," tutup Yana.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima26 Dec 2024