968kpfm, Samarinda - Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) memandang, peran perempuan dalam mengembangkan perhutanan sosial sangat besar.
Menurut Project Officer Program Perhutanan Sosial bagi Perempuan dan Generasi Muda (PSPGM), Irmah Rusjal, kesetaraan gender jadi fokus utama KBCF untuk melestarikan hutan sosial.
Irmah menjelaskan, KBCF berupaya memperbaiki stigma gender, sekaligus mendorong masyarakat memaksimalkan hutan Kaltim. Mulai dari sektor ekonomi, kesejahteraan, dan mengangkat nama daerah.
Terdapat dua program dari KBCF untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama, PSPGM. Lalu ada Eco-Stable.
Eco-Stable atau Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM), merupakan lembaga yang mendampingi pengusulan hutan desa di berbagai tempat di Kaltim.
Sementara itu, melalui PSPGM, KBCF mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Kelompok ini turut menghasilkan beberapa produk turunan berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK).
"Produk yang dihasilkan di antaranya berupa teh bawang dayak sebagai produk herbal. Contoh lainnya adalah produk sereal dari umbi ganyong yang dikembangkan kelompok perempuan Intu Lingau di Kutai Barat,” kata Irmah Rusjal, memberikan keterangan kepada wartawan di Samarinda, Sabtu, 9 September 2023.
Irmah melanjutkan, melalui PSPGM ini, kesetaraan peran kaum hawa dalam pengelolaan hutan bisa terwujud. Hal ini juga untuk menepis perspektif miring akan keterlibatan perempuan dalam pengelolaan hutan.
"Karena banyak yang bilang perempuan itu nggak bisa masuk hutan atau bahkan turun langsung mengelola hutan. Padahal perempuan punya peran penting juga, seperti dalam hal meramu. Kita ingin menghilangkan paradigma ini," tandasnya.
KBCF aktif mendampingi kelompok perhutanan sosial yang berada di tiga desa yang tersebar di tiga kabupaten/kota di Kaltim.
Mulai dari Desa Karangan Dalam, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur. Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat dan Kelurahan Karang Joang, Balikpapan.
Pertemuan Perempuan dan Generasi Muda
Setelah dua program unggulan KBCF berjalan di Benua Etam, kisah para kelompok masyarakat yang dibimbing akan digaungkan dalam kegiatan “Temu Regional Perempuan dan Generasi Muda Perhutanan Sosial di Kalimantan Timur”.
Kegiatan yang akan digelar di Swiss-Belhotel Samarinda pada 12-13 September tahun ini, bakal dihadiri beberapa narasumber perempuan dari berbagai KPS dan KUPS.
"Nanti berbagai perempuan yang sudah berhasil dengan program PSPGM, atau yang kami sebut sebagai women champion akan jadi pembicaranya," kata Irmah.
Para women champion tersebut nantinya akan berbagi cerita tentang pengalaman dan pembelajaran dalam mengelola hutan. Selain KBCF dan KUPS dari Desa Muara Siran dan Muhuran, Kabupaten Kutai Kartanegara, beberapa KUPS dari Aceh dan Sumatera Barat pun turut hadir.
Begitu pula dengan unsur lainnya, seperti pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha dan mitra pembangunan lainnya.
Diharapkan dari kegiatan ini dapat mendukung kerja-kerja tingkat tapak yang telah dilakukan oleh kelompok perempuan dan pemuda tersebut.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima10 Sep 2023