968kpfm, Balikpapan – Perlindungan tanaman perkebunan di Kaltim kini memegang peran kunci dalam mendorong ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan, seiring dengan pembangunan Nusantara Baru.
Sektor perkebunan, yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah, kini menerapkan pendekatan inovatif untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan menjaga keseimbangan ekosistem.
“Perkebunan merupakan salah satu motor penggerak ekonomi berkelanjutan,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Brigade Proteksi Tanaman di Hotel Grand Tjokro, Balikpapan, Kamis, 25 September 2024.
Rizal menjelaskan, penerapan metode ramah lingkungan seperti pestisida nabati dan teknik pengendalian hama terpadu (Integrated Pest Management/IPM) telah mampu menekan penggunaan pestisida kimia secara drastis. Langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan sistem perkebunan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Inisiatif ini, yang sejalan dengan program "Kaltim Hijau," menurut Rizal, adalah wujud nyata komitmen pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Kaltim Hijau bukan hanya tentang pembangunan berkelanjutan, tetapi juga berkeadilan, dengan fokus pada peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesadaran akan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana," tambahnya.
Perlindungan tanaman yang efektif diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil perkebunan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Tanaman yang terlindungi dari hama dan penyakit akan lebih produktif, menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas tinggi. Hal ini tentu berimbas pada perekonomian masyarakat, terutama di sektor perkebunan seperti karet dan kelapa sawit, yang menjadi komoditas unggulan di Kalimantan Timur.
Setelah rapat, kegiatan dilanjutkan dengan praktek lapangan di kebun karet Kecamatan Lamaru, di mana peserta diperlihatkan teknik pengendalian hama terpadu secara langsung.
Rizal berharap, strategi perlindungan tanaman yang diterapkan di Kaltim ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima27 Sep 2024