968kpfm, Samarinda - Didi Kempot, Sang Masetro Lagu Patah Hati meninggalkan banyak kenangan manis bagi para penggemarnya, tak terkecuali di Samarinda.
Camat Palaran, Suwarso mengungkapkan memori indahnya yang tak terlupakan bersama mendiang Didi, saat penyanyi campursari itu bertandang ke Kota Tepian.
"Kami bersedih, khususnya warga Palaran karena dengan beliau ada kenangan. Tempat kami kecil, tapi beliau mau datang," kata Suwarso saat diwawancarai lewat saluran telepon, Selasa (5/5/2020).
Diinformasikan, penyanyi yang punya nama asli Dionisius Prasetyo itu meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020), sekitar pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Suwarso menyebutkan, Didi Kempot hadir menghibur masyarakat di Kecamatan Palaran sebanyak dua kali, yakni 2018 dan 2019.
Konser digelar di Balai Desa Rawa Makmur, Palaran. Suwarso tak pernah menyangka, kalau dia pernah satu panggung dengan Lord Didi --julukan penggemar untuk penyanyi itu-- taktala membawakan tembang Perawan Kalimantan. Dia ingat, di hadapannya penggemar Didi Kempot membludak.
"Membludak sampai ke jalan-jalan. Penuh lapangan balai desa. Saya ingat, ada lima lagu waktu itu dibawakannya," sebut Suwarso.
"Betul-betul fenomenal, mengena di hati. Sampai dia dijuluki The Godfather of Broken Heart. Jarang ada anak muda suka campursari," tambahnya.
Di samping itu, Suwarso mengaku takjub ketika Didi Kempot menyorakkan daerah-daerah di Kaltim saat menggelar konser amal galang dana Covid-19 di kediamannya di Solo pada Sabtu, 11 April 2020.
"Dia menyebutkan nama-nama Samarinda, Kubar (Kutai Barat) dan Tarakan. Ini luar biasa," pungkas Suwarso.
Belakangan terakhir, sebelum tutup usia di umur 53 tahun, Didi Kempot menunjukkan kepeduliannya terhadap penyebaran virus corona di Tanah Air. Lagu terakhir yang dia ciptakan dan menggambarkan kondisi Indonesia saat ini adalah Ojo Mudik.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima05 May 2020