Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 03 Dec 2020

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia digelar Virtual, Hilirisasi Industri Pokok Bahasan di Kaltim

968kpfm, Samarinda - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia digelar secara virtual pada Kamis (3/12/2020). Sejumlah agenda penting hingga program berkelanjutan demi memulihkan stabilitas ekonomi pascacovid-19, dibahas dalam kegiatan terbesar bank sentral di Tanah Air itu.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, semangat membangun kembali ekonomi mulai terlihat sejak adanya geliat hilirisasi.

Menurut dia, kemajuan industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodisel sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Sebab tidak lagi bergantung pada produk mentah.

"Bahkan ada pengolahan batu bara menjadi methanol. Sehingga yang dijual hasil produksi yang harganya tentu saja lebih mahal," sebut Tutuk dalam sambutannya di acara itu.

Tutuk melanjutkan, kehadiran industri pengolahan CPO dan batu bara diharapkan dapat menunjang kualitasi ekonomi dan meningkatkan iklim investasi.

Disebutkan Tutuk, investasi di Kaltim telah mencapai target realisasi, masih didominasi sektor bahan mentah. Tutuk meyakini bahwa Kaltim bisa menarik minat para investor untuk menanamkan uang mereka di Bumi Etam.

"Pertumbuhan ekonomi dari sektor tambang seperti batubara memang masih lesu. Karena dipengaruhi harga batu bara yang ditetapkan secara global. Karena itu kita harus bisa mengolah, supaya harga yang dijual bisa lebih baik," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengapresiasi gelaran Pertemuan Tahunan Bank Indonesia. Dia menyebutkan, dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi, pemprov bakal melanjutkan dalam melancarkan kerja sama dengan beberapa pihak dari luar negeri.

"Kita harus bersinergi dan terus optimis, tahun 2021 pertumbuhan ekonomi akan naik. Saya yakin, karena kebutuhan hidup manusia tidak bisa ditahan," ujarnya.

Demi mewujudkan hal itu, Isran mencontohkan beberapa negara, seperti China salah satunya. Menurutnya China berpotensi menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang bisa memenuhi kebutuhan Indonesia, khususnya Kaltim.

"Sebaliknya juga kita bisa mengekspor SDA (Sumber Daya Alam) kita ke luar negeri dengan regulasi dan harga yang lebih baik," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵