968kpfm, Samarinda - Insiden meledaknya kapal tanker bernama Gemilang Perkasa Energi di perairan Sungai Mahakam pada Kamis (11/2) kemarin, masih menyisakan persoalan. Pihak Barokah Perkasa Group, selaku pemilik kapal masih menunggu laporan kepolisian, terkait adanya korban akibat musibah itu.
Corporate Management Barokah Perkasa Group Khairuddin menerangkan, pihaknya masih mendata jumlah pegawai yang berada lokasi kejadian saat peristiwa terjadi.
"Kami masih proses mendata sekarang. Karena kami harus menghubungi satu per satu pihak keluarga. Karena pada saat kejadian orang pada kabur semua," kata Khairuddin kepada awak media, Jumat (12/2).
Keterangan yang diterima KPFM, Kapal Gemilang Perkasa meledak saat docking atau sedang proses perbaikan di dekat galangan. Warga sekitar mendengar dentuman hebat sebanyak 5 kali. Kemudian terlihat api membara di atas kapal dan asap hitam pekat membumbung tinggi.
Bahkan, kapal bernama El Nusa Samudra yang bersandar di dekat lokasi kejadian ikut terdampak.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kamis (11/2), sekitar pukul 15.00 WITA.
Khairuddin mengatakan, ada banyak pekerja ketika kapal meledak. "Khusus untuk docking itu ada 200 orang lebih," ucapnya.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui musabab yang memicu letupan di kapal tersebut. Lantaran petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Hanya saja, Khairuddin berasumsi bahwa menurut hukum fisika, ledakan bisa saja terjadi karena uap panas memenuhi ruang hampa di dalam kapal itu.
"Namun hal itu tidak bisa saya konfirmasi karena sedang penyelidikan kepolisian," ujar Khairuddin. Dia pun menaksir kerugian yang diterima pihaknya mencapai puluhan miliar rupiah.
Pun dijelaskan Khairuddin, kapal yang meledak tidak berisi muatan. Sehingga dia meluruskan pemberitaan yang beredar sebelumnya, bahwa tidak ada tumpahan minyak di area insiden.
"Kalaupun ada tumpahan (minyak) pasti sungai itu sudah berwarna hitam," urainya.
Di sisi lain, pihak perusahaan juga mengklarifikasi pemberitaan soal adanya keterkaitan Barokah Perkasa Group dengan politikus Partai Golkar, Rudy Mas'ud. Khairuddin menuturkan, anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim itu tidak lagi menjabat di manajemen perusahaan.
"Bahwa benar bapak Rudy Mas'ud adalah pendiri Barokah Perkasa Group. Namun sejak tahun 2018 beliau sudah tidak berkecimpung di dunia perusahaan, serta sudah kami keluarkan dari akta perusahaan," pungkasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima12 Feb 2021