968kpfm, Samarinda - Pengembangan kawasan pergudangan yang berada di Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, diduga menjadi penyebab banjir di kawasan itu. Banjir terjadi pada Kamis 7 Januari 2021 lalu. Limpahan air bah tersebut merendam rumah-rumah warga hingga bangunan SMPN 24 Samarinda.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Samarinda Nurrahmani, pihak pengembang telah mengantongi sejumlah dokumen termasuk amdal. Hanya saja, mereka belum menerapkan amdal secara menyeluruh, karena tidak memiliki divisi lingkungan.
"Jadi ada tahap-tahap yang diloncati. Waktu kami lakukan pembinaan di lapangan, ada hal-hal yang direkomendasikan juga tidak dijalankan," terang wanita berhijab itu.
Nurrahmani berpendapat, kompleks pergudangan yang berdiri di Jalan Suryanata itu bukan satu-satunya pencetus persoalan ini. Ada beberapa faktor dan pihak lain yang turut menyumbang banjir. Tetapi, yang paling disoroti masyarakat adalah pergudangan itu.
"Saya perhatikan pergudangan itu bukan satu-satunya penyumbang (banjir) sebenarnya, ada pihak-pihak lain di sekitar situ juga. Hanya saja yang banyak disoroti masyarakat itu kawasan pergudangan ini, karena skalanya besar, lalu juga harus menyediakan polder. Polder itu kan belum terealisasi," ucapnya.
Dari rekomendasi Balai Wilayah Sungai (BWS), semestinya kawasan seluas 35 hektar tersebut, membutuhkan kolam retensi dengan kapasitas 16.000 kubik air. Informasi yang diterima DLH Samarinda, pihak pengembang berencana melakukan peninggian muka dinding kolam retensi untuk menambah daya tampung.
"Belum selesai pengerjaannya. Makanya akan kami kejar terus agar dalam satu bulan ini sudah selesai semua dikerjakan. Jika dalam satu bulan belum selesai dengan alasan di luar cuaca, sanksi administrasi akan kami keluarkan. DLH kan sudah punya limpahan wewenang dari wali kota untuk melaksanakan sanksi administrasi. Sanksi itu bisa dilanjutkan kepada proses penutupan sementara hingga bisa dicabut izinnya," tutupnya.
Diwartakan sebelumnya, Komisi III DPRD Samarinda yang membidangi pembangunan mengungkapkan faktor lain yang jadi penyebab banjir di Jalan Suryanata. Yakni adanya pematangan lahan, dengan mengeruk area tangkapan air. Tepatnya di seberang kawasan pergudangan.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima22 Jan 2021