968kpfm, Samarinda - Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengingatkan pentingnya pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar Benua Etam tidak mengalami nasib serupa dengan Nauru, negara kecil di Pasifik Selatan yang pernah kaya raya tetapi akhirnya jatuh miskin.
Dalam kuliah umum di Aula Gedung E Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Samarinda beberapa waktu lalu, Akmal Malik menayangkan video singkat tentang Nauru. Ia menjelaskan bahwa kemunduran ekonomi negara tersebut terjadi akibat eksploitasi fosfat yang berlebihan tanpa adanya strategi keberlanjutan.
"Pelajaran penting dari Nauru adalah bagaimana kesalahan dalam mengelola sumber daya alam bisa berujung pada kehancuran ekonomi. Mereka tidak menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dan tidak memiliki sektor alternatif ketika cadangan fosfat habis," ucap Akmal.
Akmal menegaskan bahwa Kaltim memiliki kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari batu bara, minyak dan gas bumi hingga hutan yang luas. Namun, ia mengingatkan bahwa ketergantungan berlebihan pada sektor ekstraktif berisiko besar jika tidak disertai strategi diversifikasi ekonomi.
"Kita tidak boleh terlena dengan sumber daya alam yang melimpah. Cepat atau lambat, sumber daya ini akan menipis. Oleh karena itu, transformasi ekonomi harus segera dilakukan dengan beralih ke sektor lain yang lebih berkelanjutan, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pariwisata," jelasnya.
Menurut Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri itu, mengubah pola pikir dari ekonomi berbasis eksploitasi SDA ke sektor lain bukanlah proses yang instan. Diperlukan pemetaan masalah serta kolaborasi lintas sektor agar transisi ini berjalan efektif.
"Tidak bisa dalam waktu singkat kita mengubah semuanya. Yang penting adalah mengidentifikasi tantangan, mencari solusi, dan membangun kerja sama antara semua pihak," tutupnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima20 Feb 2025