Main Image
Politik
Politik | 27 Aug 2024

Polisi Pakai Water Cannon Lagi Buat Bubarkan Paksa Unjuk Rasa di DPRD Kaltim

968kpfm, Samarinda - Saat adzan Maghrib berkumandang, jajaran Polresta Samarinda mencoba membubarkan paksa aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa di depan gedung DPRD Kaltim pada Senin (26/8).

Mengusung tuntutan yang berbeda dari aksi sebelumnya, kali ini mahasiswa menginginkan agar pemerintah bisa segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset bagi koruptor dan juga perlindungan terhadap masyarakat adat.

Demonstrasi awalnya berjalan dengan kondusif dimana massa aksi menyuarakan aspirasinya lewat orasi politik. Namun mendekati waktu Maghrib, aparat kepolisian mulai memberi peringatan kepada demonstran agar membubarkan diri lantaran waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WITA.

Peringatan itu pun tidak diindahkan dan para demonstran memaksa masuk ke gedung DPRD Kaltim dengan memanjat pagar. Alhasil petugas pengamanan pun mulai mengerahkan pasukannya dibantu beberapa water canon untuk mendorong massa aksi menjauhi gedung DPRD Kaltim.

Tampak beberapa demonstran pun mengalami luka akibat tindakan kepolisian ini. Mobil ambulans pun hilir mudik di tengah-tengah bentrokan yang terjadi untuk membawa para demonstran yang terluka. Bentrokan pun mulai mereda ketika massa aksi dipaksa mundur hingga ke Jalan Tengkawang.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan, para demonstran telah diberikan kesempatan untuk melakukan orasi hingga batas waktu yang ditentukan, tetapi mereka enggan membubarkan diri. Oleh sebab itu, pihak kepolisian terpaksa harus membubarkan unjuk rasa ini lantaran sudah mengganggu ketertiban umum.

"Terpaksa harus kita bubarkan karena yang pertama sudah melewati jam yang diatur dalam penyampaian pendapat dimuka umum. Kemudian tentunya aksi mereka sudah mengganggu aktivitas masyarakat yang lain. Karena jalan di depan kita ini cukup padat, baik dari Tengkawang maupun dari jalan Teuku Umar dan Rapak Indah," tegas Ary, Senin (26/8).

Bukan tanpa alasan jajaran kepolisian membubarkan secara paksa aksi unjuk rasa ini. Ary mengungkapkan, pihaknya sudah berkali-kali memberikan himbauan, tetapi upaya tersebut justru dibalas dengan lemparan batu.

"Tentunya kami tadi sudah menghimbau secara humanis, persuasif. Tapi karena tidak diindahkan, kami terpaksa membubarkan dengan water canon," tuturnya.

Lebih lanjut, Ary juga belum mendapatkan informasi apakah ada anggota kepolisian yang terluka akibat bentrokan ini ataupun yang diamankan. Begitupun dari sisi para mahasiswa, dimana belum ada informasi pasti mengenai korban luka akibat bentrokan dengan pihak kepolisian.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵