KPFM SAMARINDA - Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait, guna mengusut tuntas kasus meledaknya tabung gas elpiji di KM Nur Dalia F3 yang terjadi pada Rabu (25/12/2019) lalu, di Dermaga Mahakam Ulu, Jalan Untung Surapati, Samarinda.
Diketahui bahwa ledakan tabung gas yang terjadi saat malam natal tersebut, menyebabkan tiga orang harus mendapatkan perawatan intensif. Bahkan, satu orang diantaranya yaitu Ryan Ismi Zevinta, harus menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hermina pada Sabtu (4/1/2020) setelah mendapat perawatan selama 11 hari, akibat mengalami luka bakar 55 persen pasca ledakan tersebut.
Meskipun suasana duka tengah menyelimuti keluarga korban, namun kejadian tersebut tidak menghambat Polresta Samarinda untuk mengusut tuntas penyebab ledakan tersebut. Kasat Reksrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa menerangkan, saat ini pihaknya telah membuat pemanggilan kepada pihak terkait untuk pemeriksaan.
"Masih proses penyelidikan. Kita sedang membuat pemanggilan karena kemarin terhalang liburan tahun baru," terang Damus, Senin (6/1) sore.
Tercatat, sampai saat ini pihak kepolisian telah memeriksa enam orang saksi untuk dimintai keterangan, termasuk dua Depo atau Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang berlokasi di Kelurahan Tanah Merah, dan Kelurahan Air Hitam, guna mencari siapakah agen yang mengirim tabung gas elpiji ke Dermaga Mahakam Ulu.
"Kita panggil mereka hari ini (Senin) untuk menyelidiki kemungkinan adanya agen yang menyuplai tabung gas elpiji ke Dermaga Mahakam Ulu," ungkap Damus.
Ketika disinggung terkait adanya tersangka dalam kasus ini, Damus dengan tegas mengatakan bahwa pihak kepolisian belum mengarahkan penyelidikan ke arah sana, mengingat proses penyelidikan masih dalam tahap awal.
"Penyelidikan belum mengarah kesana, masih jauh," tegasnya.
Saat ini, pihak kepolisian belum ada memanggil satupun saksi ahli terkait kasus ini. Damus menuturkan, satu-satunya saksi ahli yang ada hanya dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Cabang Surabaya yang telah mengambil sampel di KM Nur Dahlia F3, namun hasil dari penyelidikan Puslabfor masih dalam proses.
"Hasilnya belum keluar, kita juga masih terus koordinasi dengan mereka," pungkasnya.
Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima06 Jan 2020