Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 27 Sep 2019

Polisi Pukul Mundur Ribuan Pengunjuk Rasa Di DPRD Kaltim

KPFM SAMARINDA - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menamakan dirinya Aliansi Kaltim Bersatu kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan revisi Undang-Undang (UU) KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di depan Gedung DPRD Kaltim, pada kamis (26/9/2019).

Aksi lanjutan ini dilakukan setelah beberapa hari yang lalu, massa yang memaksa untuk memasuki Gedung DPRD Kaltim, gagal mencapai tujuannya setelah mereka berhasil dipukul mundur oleh petugas kepolisian menggunakan gas air mata dan water canon.

Sebelum melaksanakan aksinya, ribuan mahasiswa ini berkumpul terlebih dahulu di Masjid Islamic Center Samarinda yang dilanjutkan dengan long march menuju Gedung DPRD Kaltim.

Ditemui KPFM disela-sela aksi, Humas Aliansi Kaltim Bersatu, Aldo menerangkan, jika sebelumnya pihaknya hanya terfokus pada tuntutan mengenai revisi UU KPK dan RKUHP, namun dalam aksi hari ini pihaknya menambah beberapa tuntutan.

"Ada beberapa tuntutan yang kami tambahkan hari ini yaitu bebaskan aktivis pro demokrasi, hentikan militerisme di tanah Papua, dan tuntaskan serta adili para pelanggar HAM," ucap Aldo, Kamis (26/9) siang.

Jika dibandingkan dengan aksi unjuk rasa beberapa hari yang lalu, massa yang hadir pada demonstrasi ini lebih banyak. Bahkan beberapa pelajar terlihat ikut dalam aksi tersebut. Aldo mengungkapkan, seluruh mahasiswa dari berbagai gerakan serta masyarakat juga ikut serta dalam aksi ini.

Anggota DPRD Kaltim, Rusman Yaqub, beserta anggota dewan lainnya segera menemui massa untuk menyerap aspirasi mereka. Rusman mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi unjuk rasa yang digelar oleh para mahasiswa ini. Bahkan, pihaknya siap membawa seluruh tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat dan sama-sama mengawalnya.

"Kami dari DPRD Kaltim beserta seluruh fraksi, siap memperjuangkan seluruh tuntutan dan aspirasi serta mengawalnya sampai ke pusat," tegas Rusman, Kamis (26/9) siang.

Diluar itu, aksi yang awalnya berlangsung damai tiba-tiba berubah menjadi anarkis menjelang sore hari. Para pengunjuk rasa memaksa masuk ke Gedung DPRD Kaltim dan melempari petugas kepolisian dengan batu dan kayu.

Petugas yang terdesak terpaksa menggunakan water canon serta gas air mata untuk memukul mundur massa. Beberapa mahasiswa pun menjadi korban akibat terhirup gas air mata. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Usai berhasil memukul mundur para pengunjuk rasa, situasi pun mulai kondusif dan massa kembali menyampaikan orasi-orasi mereka. Menjelang pukul 18.00 Wita, situasi kembali bergejolak. Massa kembali memaksa untuk masuk ke Gedung DPRD Kaltim sambil melempari petugas dan merusak fasilitas umum.

Karena situasi mulai tidak kondusif, petugas kembali menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa. Massa pun akhirnya berhamburan dan terpaksa mundur karena banyak dari pihak mereka yang jatuh pingsan dan harus di evakuasi ke rumah sakit terdekat.

Saat ini, beberapa massa masih mencoba bertahan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim. Sementara itu, petugas kepolisian terus berjaga di Gedung DPRD Kaltim untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari pengunjuk rasa yang tersisa.

Dokumentasi : KPFM Samarinda

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵