KPFM SAMARINDA - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda, melakukan pra rekonstruksi terkait kasus hilangnya Yusuf Ahmad Gazali (4), dimana anak dari pasangan Bambang Sulistyo (37) dan Meli Sari (30) tersebut, hilang saat dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal yang berlokasi di Jalan AW Syahranie, Samarinda, pada Jum'at (22/11/2019) yang lalu.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa menerangkan, pihaknya menurunkan tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis), untuk merangkai dan menguatkan kembali terkait kejadian awal hilangnya Yusuf.
"Kita lakukan pra rekonstruksi dulu, dan meminta keterangan dari para saksi," ujar Damus, Senin (9/12) pagi.
Damus menjelaskan, rangkaian waktu ini penting dilakukan agar penyebab Yusuf hilang bisa diketahui. Damus juga menyanggah bahwa penyebab kematian Yusuf terdapat unsur kriminalitas. Dia menyebutkan, jika terindikasi adanya unsur penculikan, maka otomatis si penculik akan terlihat oleh pengawas PAUD.
"Di setiap ruangan terdapat pengawas atau ibu asuh. Otomatis jika terjadi penculikan, maka ibu asuh pasti melihatnya. Tetapi saat kita mintai keterangan, mereka tidak melihat satupun orang yang masuk," ucapnya.
Dugaan polisi mengenai terceburnya Yusuf di selokan semakin memuncak, mengingat kondisi jasad yang sudah tidak utuh, serta melihat aliran saluran pembuangan air di depan PAUD. Damus mengatakan, pihaknya telah melakukan penyisiran di saluran air tersebut, untuk menyelidiki kemungkinan terceburnya bocah malang tersebut di saluran pembuangan air.
"Setelah kami cek aliran air ke arah folder air hitam, ternyata saluran tersebut tersambung sampai ke SPBU di Jalan Juanda, tetapi penyisiran kita belum maksimal. Dugaan kita, jasad anak itu tercebur dan melewati lokasi yang sudah kami sisir," imbuhnya.
Saat ini, pihak kepolisian sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan identifikasi terhadap jasad Yusuf. Damus menuturkan, proses identifikasi memang akan memakan waktu, sehingga pihaknya akan tetap menunggu hasil identifikasi dari tim dokter forensik.
"Dokter belum bisa memastikan karena kondisi tubuhnya sudah rusak. Kita tunggu saja hasil dari dokter nanti," tutupnya.
Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima09 Dec 2019