Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 30 Sep 2020

Potensi Sambaran Petir, BMKG Samarinda Imbau Masyarakat Hindari Ruang Terbuka

968kpfm, Samarinda - Hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi terus mengguyur Kota Tepian dalam beberapa pekan terakhir. Padahal jika mengacu pada fase pergantian musim di Indonesia, musim kemarau dimulai pada Juli-Oktober 2020 nanti.

Prakirawan BMKG Samarinda, Sutrisno mengatakan, kondisi hujan di kota ini dipengaruhi oleh gelombang rossby dan Osilasi Madden-Julian (MJO) yang sedang aktif di wilayah ekuator bumi.

"Jadi intensitas hujan tidak merata secara keseluruhan atau dapat dikatakan hujan lokal," kata Sutrisno, Rabu (30/9/2020).

Intensitas hujan yang tidak merata di Samarinda biasanya akan disertai petir dan angin kencang. Oleh karena itu, Sutrisno mengimbau agar masyarakat menghindari tempat terbuka saat turun hujan.

"Karena sifat petir yang otomatis akan menyambar tempat yang posisinya lebih tinggi dari sekitarnya. Sehingga masyarakat perlu waspada," imbau Sutrisno.

Sutrisno melanjutkan, wilayah Kaltim terbagi atas 10 zona musim (ZOM) daerah yang mempunyai pola hujan atau musim yang sama. Khusus Samarinda, termasuk dalam ZOM yang serupa dengan Kutai Kartanegara (Kukar).

"Pada tahun 2020, zom ini pada perkiraan kami kemaraunya pendek atau bisa saja tidak ada. Karena di akhir September ini, sebagian wilayah seharusnya sudah masuk peralihan musim," bebernya.

Selain itu, sambung Sutrisno, sampai dengan saat ini belum ada tanda-tanda peralihan menuju musim kemarau. Kemungkinan musim kemarau tahun ini akan sangat pendek di kisaran 1 bulan saja, atau mungkin tidak ada sama sekali.

"Jika prediksi kami tidak meleset, kondisi seperti ini akan berlangsung sampai dengan akhir tahun," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵