Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 01 Feb 2024

Program Jalan Terus, Rusmadi Optimis Prevalensi Stunting Samarinda Turun

968kpfm, Samarinda - Stunting atau gagal tumbuh dan berkembang pada anak masih menjadi masalah yang menjadi perhatian dari Pemkot Samarinda. Bukan tanpa alasan, mengingat angka prevalensi stunting Samarinda tahun 2022 berdasarkan studi status gizi Indonesia (SSGI) berada di angka 25,3 persen.

Angka tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan prevalensi stunting pada tahun 2021 yang berada di angka 21,6 persen. Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menuturkan, survei dari SSGI memang sempat menjadi kontroversi sehingga pemerintah mulai merubah metodenya menjadi survei kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023.

"Untuk tahun 2023 ini surveinya sudah selesai. Tapi kami belum menerima hasilnya," sebut Rusmadi, Rabu (31/1).

Rusmadi yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Samarinda menyampaikan, Pemkot Samarinda sendiri terus berupaya menjalankan program-program yang dicanangkan guna menurunkan prevalensi stunting.

"Mulai dari kerjasama dengan BAZNAS untuk pemberian makanan tambahan kepada anak yang divonis stunting, kemudian program pemberian telur "Berbagi Tigu" sudah membuahkan hasil. Kalau saya persentasekan sudah 60 persen berhasil," bebernya.

Mengacu pada program-program yang sudah berjalan, Orang nomor dua di Kota Tepian ini, sangat yakin prevalensi stunting di Kota Tepian mengalami penurunan pada tahun 2023. Bahkan menurut bocoran yang ia terima, berdasarkan hasil SKI kemungkinan besar prevalensi stunting Samarinda akan turun.

"Tapi itu masih kabarnya. Tapi kita berkeyakinan bahwa prevalensi stunting Samarinda di tahun 2023 akan turun," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵