KPFM SAMARINDA - Aksi damai untuk menolak Revisi Undang-Undang (UU) KPK kembali digelar oleh puluhan mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) 1945 Samarinda, di depan kampusnya yang berlokasi di Jalan Juanda, Senin (14/10/2019).
Berbeda dari aksi sebelumnya yang diikuti oleh berbagai mahasiswa dari segala Universitas di Samarinda dan sekitarnya, kali ini puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Kampus Perjuangan ini menggelar aksinya sendiri.
Menurut Humas Aliansi Mahasiswa Kampus Perjuangan, Axl Rose Napitupulu, pihaknya mengambil sikap seperti ini karena tidak ada kejelasan dari aliansi mahasiswa yang sebelumnya terbentuk untuk melakukan aksi lanjutan.
"Jadi aksi ini kami gelar karena kami mulai resah akibat tidak ada tindak lanjut dari aliansi sebelumnya," Imbuh Axl, Senin (14/10) sore.
Axl menjelaskan, sebenarnya mahasiswa selalu melakukan kajian untuk membahas permasalahan ini, namun karena tidak ada kejelasan terkait aksi lanjutan untuk menolak revisi UU KPK dari aliansi gabungan yang sudah terbentuk, membuat puluhan mahasiswa Untag 1945 Samarinda mengambil sikap tegas.
Dalam aksi yang dimulai sejak pukul 16.30 Wita tersebut, terdapat 3 tuntutan dari massa yang ditujukan kepada pemerintah, yakni menolak tegas revisi UU KPK, mendesak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) KPK, serta meminta pemerintah mengusut tuntas tindakan represif aparat kepolisian saat mengamankan aksi di Kediri dan Jakarta.
Axl menegaskan, dari 3 tuntutan yang ada, hal urgent yang harus dilakukan pemerintah adalah menerbitkan Perpu KPK. Axl menerangkan, DPRD Kaltim telah menyetujui bahwa pemerintah pusat harus segera menerbitkan Perpu paling lambat sebelum 17 Oktober 2019.
"Pak Jokowi harus angkat bicara, jangan sampai ketika tanggal 17 Oktober nanti dia tidak mengambil sikap yang baik terhadap tuntutan kami dan apa yang sudah kami perjuangkan," Tegasnya.
Sebelumnya, aksi ini sempat berdampak pada kemacetan lalu lintas yang cukup panjang di jalan Juanda dikarenakan massa aksi yang mencoba menutup separuh ruas jalan tersebut, namun akhirnya mereka membubarkan diri dan lalu lintas kembali lancar.
Dokumentasi : Istimewa
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Oct 2019