Main Image
Olahraga
Olahraga | 04 Oct 2022

Pusamania Gelar Deklarasi Damai, Tragedi di Kanjuruhan jadi Momen Evaluasi Penyelenggaraan Sepakbola

968kpfm, Samarinda - Pusamania sebagai basis pendukung Borneo FC Samarinda mengajak seluruh gabungan suporter klub di Indonesia, melakukan renungan dan menyalakan seribu lilin untuk menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan di halaman Stadion Segiri, Senin (3/10).

Meski seragam mereka berbeda, namun tragedi Kanjuruhan membuat suporter di Indonesia bersatu dalam insiden terkelam sepakbola Indonesia. Terlihat berbagai pendukung klub dari berbagai daerah bergabung dalam satu kesatuan untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.

Presiden Pusamania, Tomi Hermanto menuturkan, momen ini menjadi titik balik untuk membenahi struktur sepakbola Indonesia. Selama ini dirinya memandang tidak ada harmonisasi antara PSSI selaku Panitia Pelaksana (Panpel) beserta aparat keamanan.

Di satu sisi Panpel memiliki aturan dalam penyelenggaraan pertandingan, namun di sisi lain polisi memiliki aturan sendiri dalam menangani hal yang tidak terkontrol.

"Contohnya pada statuta FIFA melarang adanya penggunaan gas air mata di dalam stadion. Tapi polisi mengizinkan karena itu ketentuan mereka. Oleh sebab itu, inilah saatnya untuk membenahi semua terkait di mana ranah suporter, Panpel dan aparat keamanan," ucap Tomi, Senin (3/10).

Lantaran tragedi ini sudah kadung terjadi, Tomi meminta pemerintah untuk mengusut tuntas insiden yang menewaskan ratusan nyawa ini.

"Penjarakan mereka yang berlaku represif, bila perlu pecat Direktur PT LIB (Liga Indonesia Baru). Karena mereka harus bertanggung jawab atas masalah ini. Ini nyawa orang yang menjadi taruhannya," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Pusamania, Lasihadu. Momen ini menjadi renungan bagi seluruh pihak untuk berbenah, saling menghargai, melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru untuk kedepannya lebih baik. Selama memimpin Pusamania, dirinya sendiri ingin menciptakan Samarinda sebagai surganya suporter di Indonesia.

"Kami ingin menjadikan Samarinda sebagai contoh untuk seluruh suporter di Indonesia bahwa Samarinda cinta damai, serta seluruh suporter manapun kami terima dengan baik disini tanpa terkecuali," tutur Lasihadu.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Arema Samarinda yang hadir dalam renungan ini, La Ode menyebutkan, momen renungan ini menjadi bentuk dukungan dari asosiasi suporter di Kaltim dan mengutuk keras terjadinya tragedi Kanjuruhan. Ia berharap tragedi ini menjadi yang terakhir kalinya terjadi dalam dunia sepakbola tanah air.

"Momen ini sebagai interpretasi kita bahwa seluruh suporter itu bersaudara. Rivalitas hanya 90 menit dan setelahnya kita bersaudara. Jangan ada anarkisme dan lain hal setelah pertandingan. Kita sebagai anak bangsa sudah selayaknya mendukung tim dengan dewasa, menang kita syukuri, kalah mari berbenah lagi," tandasnya.

Pada momen yang sama ini, seluruh suporter di Indonesia yang berbasis di Kota Tepian menggelar deklarasi damai dengan membentuk anggota kehormatan di dalamnya. Mereka terdiri dari pendukung klub di Indonesia yang berbasis di Samarinda dan akan melakukan koordinasi setiap ada pertandingan bersama Panpel dan aparat keamanan untuk menjaga kondusifitas selama ada pertandingan sepakbola di Samarinda.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵