968kpfm, Samarinda - Plh Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Setyo Budi Basuki menyebutkan, kalau strategi KPP dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan kesejahteraan.
Ia pun meminta puskesmas untuk menerapkan KPP demi mewujudkan pemberdayaan keluarga sehat di Kaltim.
“Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan lima indikator utama. Yaitu angka harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian ibu, prevalensi penyakit menular dan prevalensi penyakit tidak menular,” jelas Setyo.
Salah satu upaya untuk memenuhi kelima indikator tersebut ialah meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tingkat keluarga. 10 perilaku PHBS sebagai berikut:
- Mencuci tangan pakai sabun;
- Menggunakan jambat sehat;
- Mengolah air minum dengan benar;
- Mengonsumsi sayur dan buah;
- Berolahraga teratur;
- Tidak merokok;
- Tidak mengonsumsi alkohol;
- Tidak menggunakan narkoba;
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala;dan
- Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
“Untuk mendorong masyarakat agar menerapkan PHBS, petugas kesehatan di Puskesmas harus memiliki kompetensi dalam melakukan komunikasi perubahan perilaku (KPP) yang sesuai dengan masalah kesehatan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat,” harapnya.
Ia berharap, tenaga penyuluh kesehatan di Puskesmas di Kaltim meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengelola program di Puskesmas dalam melakukan KPP untuk pemberdayaan masyarakat menanamkan lingkungan keluarga dengan pola hidup yang sehat.
“Kami sudah melatih tenaga penyuluh kesehatan Puskesmas se-Kaltim dengan maksud agar mereka dapat menerapkan dengan baik di lapangan untuk mendukung peningkatan jumlah keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas,” tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Nov 2023