968kpfm, Samarinda - Tahapan kampanye dalam Pilwali Samarinda 2020 dimulai sejak Sabtu (26/9/2020) kemarin. Kegiatan itu berlangsung selama 71 hari. Kemudian pada 9 Desember mendatang, masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Namun, gegap gempita rangkaian pesta demokrasi itu dihelat di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Samarinda. Banyak masyarakat yang khawatir, Pilkada Serentak 2020 menjadi klaster penyebaran virus corona.
Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat menyebutkan, pihaknya bakal menerapkan protokol kesehatan di setia TPS, guna mencegah penularan Covid-19. Mulai dari menyediakan hand sanitizer hingga melengkapi petugas dengan alat pelindung diri (APD).
"KPU RI sudah melakukan simulasi pemungutan suara di TPS," kata Firman, saat konferensi pers, belum lama ini.
Firman melanjutkan, sebelum prosesi pencoblosan pada 9 Desember mendatang, anggota di TPS bakal mengikuti pemeriksaan kesehatan. Sehingga dia memastikan, petugas KPU tidak berpotensi menularkan virus corona.
"Itu yang dilakukan dan KPU juga sudah mengurangi jumlah pemilih dan mengurangi antrean di TPS. Mereka (masyarakat) bisa datang dan berani ke TPS," ujarnya.
Diinformasikan, per 26 September 2020, Satgas Covid-19 Samarinda mencatat ada penambahan kasus harian sebanyak 125 orang. Sehingga total kumulatif Covid-19 Samarinda ada 2.380 kasus. Sementara total pasien sembuh ada 1.534. Sementara meninggal dunia akibat virus corona berjumlah 93 kasus.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima27 Sep 2020