Pendengar KP (Samarinda) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim mendata, pada Mei 2019 tingkat inflasi mencapai angka 0,56 persen. Jumlah tersebut diklaim sebagai inflansi terendah selama Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri di kurun waktu 10 tahun terakhir.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Muhammad Nur, menyebut, inflasi pada Mei 2019 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 0,15 persen. Meski begitu, tingkat inflasi Kaltim periode ini tercatat lebih rendah dari nasional yaitu 0,68 persen.
"Ini merupakan yang terendah dalam periode 10 tahun terakhir," kata Muhammad Nur saat gelaran halal bihalal di bersama awak media di Samarinda, di Hotel Aston, Jalan P Hidayatullah, Selasa (18/6).
Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan BI Kaltim, Harry Aginta menambahkan, inflasi tertinggi berada di kelompok bahan makanan sebanyak 2,31 persen. Hal ini disebabkan konsumsi masyarakat meningkat pada bulan suci Ramadhan.
"Dari sisi suplai mesti ada yang dibenahi, dari distribusinya, dari pasarnya, sehingga tidak ada lagi kecenderungan seperti ini, tidak terdistribusi dengan baik sehingga harganya menjadi tinggi," ucap Harry.
Dilihat dari kota pembentuknya, inflasi di Kota Tepian tercatat sebesar 0,42 persen. Menurut Harry, sumber utama inflasi di Samarinda disumbangkan oleh bahan pangan, seperti daging ayam ras 6,87 persen, bawang putih 23,99 persen, dan cabai merah sebesar 39,06 persen.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda/Maulani Al Amin
Penulis: Maul
Editor: *
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima20 Jun 2019