968kpfm, Samarinda - Gelombang penolakan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang tengah dibahas di DPR-RI terus digaungkan di seluruh Indonesia. Jika di Jakarta aksi unjuk rasa berlangsung di gedung DPR-RI, maka di Samarinda demonstrasi berlangsung di Jalan M Yamin, tepatnya di depan gerbang Universitas Mulawarman (Unmul) pada Kamis (22/8).
Mereka yang melakukan unjuk rasa kali ini merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Kaltim Bergerak (Makara). Ratusan mahasiswa yang turun ke jalan ini dengan lantang menyuarakan supaya pemerintah dan DPR menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada, karena jika tidak dipatuhi maka akan memuluskan langkah rezim Jokowi menguasai pemerintahan.
Koordinator Aksi dari Makara, Muhammad Yuga menyampaikan, terdapat beberapa tuntutan yang digaungkan pada aksi unjuk rasa kali ini diantaranya adalah tentang RUU Masyarakat Adat yang tak kunjung disahkan, kemudian reforma agraria sejati, RUU Penyiaran, komersialisasi pendidikan, RUU TNI-POLRI, serta isu yang sedang hangat sekarang perihal RUU Pilkada.
"Poin tuntutan kami hanya membahas tentang 9 poin nawa cita di bawah Jokowi yang kemudian diingkari oleh dia sendiri," tegas Yuga disela-sela aksi unjuk rasa pada Kamis (22/8).
Menurut Yuga, selama 10 tahun kekuasaan rezim Jokowi banyak sekali kebijakan-kebijakan kontroversial yang dikeluarkan oleh pemerintah, di mana yang terbaru DPRD-RI menolak menjalankan putusan MK tentang Pilkada dan tetap mempedomani putusan MA sebagai aturan terkait Pilkada.
"Target kami sebenarnya hanya untuk pencerdasan publik dan mengevaluasi terkait dengan 10 tahun pemerintahan rezim Jokowi. Jadi kita fokus untuk menjelaskan penjelasan publik bahwasannya sekarang Indonesia sedang tidak baik-baik saja di 10 tahun rezim Jokowi ini. Dan ini juga bertepatan dengan memanfaatkan momentum 79 tahun Indonesia merdeka," ucapnya.
Disinggung perihal akan adanya aksi lanjutan yang lebih besar, Yuga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu dengan lembaga-lembaga mahasiswa yang lain sebelum melakukan demonstrasi dengan massa yang lebih besar untuk mengawal putusan MK dan menolak pengesahan RUU Pilkada.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Aug 2024