Warung Pecel Bu Sur yang berlokasi di Pasar Ijabah jarang sepi. Bumbu kacang spesial yang disuguhkan warung makan itu memincut hati pelanggan.
***
968kpfm, Samarinda - Hiruk-pikuk Pasar Ijabah, Jalan Pangeran Antasari menyimpan hidden gems bernama Warung Nasi Pecel Bu Sur.
Letak warung makan ini bukan di pinggir jalan atau pusat pasar. Setelah memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang tersedia, harus jalan kaki supaya bisa menikmati seporsi nasi pecel, yang punya bumbu kacang spesial itu.
"Bumbu pecelnya enak. Enak dimakan pakai apa saja," ulas Aul, pelanggan setia Pecel Bu Sur.
"Saya sering ke sini, hampir setiap hari," tambahnya.
Jelang tengah hari Aul bertandang ke warung pecel legendaris itu. Ia rela menunggu hampir setengah jam di sana. Berjejal-jejal dengan pembeli lain.
Favorit Aul nasi pecel telur. Namun sayang, wanita itu tak sempat merasakannya karena sudah habis sejak pagi.
"Datangnya kesiangan, sisa tongkol. Ternyata enak juga," ucap Aul.
Aul merupakan salah satu dari sekian banyak pelanggan yang rela antre di Warung Pecel Bu Sur. Ada yang kepingin makan di sana seperti Aul. Ada juga yang membawa pulang atau memakai jasa driver ojek online, karena santapan ini telah tersedia di berbagai aplikasi.
"Bisa setengah jam sampai satu jam (antre). Pokoknya di mana ada bangku kosong, langsung duduk," tukasnya.
Pelanggan yang datang bukan hanya warga Samarinda. Nama besar Pecel Bu Sur sudah tenar di berbagai daerah. Bahkan sampai Bontang hingga Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Hampir setiap hari warung nasi pecel berusia 35 tahun itu buka. Belum selesai pegawai Pecel Bu Sur merapikan peralatan, antrean pembeli sudah berkerumun.
"Cuman Senin libur. Bukanya dari jam 6 pagi. Jam 12 siang sudah habis," kata Sulastri, pegawai di Warung Nasi Pecel Bu Sur.
Komposisi bahan yang disuguhkan dalam menu sarapan ini tergolong lumrah. Secentong nasi plus mie kuning, dengan tambahan taoge dan potongan kacang panjang. Sekeping rempeyek jadi pelengkap.
Sementara lauknya bervariasi: ayam goreng tepung, ayam bumbu bali, telur ayam rebus, dan ikan tongkol. Namun, yang jadi magnet nasi pecel ini adalah bumbu kacangnya.
Selain kacang tanah, proses menguleknya juga menyertakan rempah-rempah pilihan. Seperti kencur dan daun jeruk. Membuat aromanya begitu khas.
Satu porsi nasi pecel beragam harganya. Sesuai dengan lauk yang dimau. Nasi pecel telur dibanderol Rp 12 ribu. Sementara ikan tongkol, ayam tepung dan bumbu bali dihajar rata Rp 15 ribu.
Per hari, Warung Pecel Bu Sur mampu melayani 500 porsi pecel. Omzet yang diraup juga tak sedikit. Dalam satu hari bisa mencapai Rp 5-6 juta.
"Paling ramai Hari Sabtu dan Minggu. Jam 8 sampai 10 pagi sudah tutup," terang Sulastri.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima20 May 2023