Main Image
Cerita Unik
Cerita Unik | 03 Feb 2021

Rembuk Etam Kaltim Post Bahas Desain Landmark Baru Tenggarong, Kearifan Lokal Tak Boleh Hilang

968kpfm, Samarinda - Setiap kota di dunia pasti memiliki landmark atau penanda suatu wilayah, yang dapat menarik wisatawan. Tak sedikit orang rela berpergian jauh hanya untuk mengunjungi landmark terkenal dari kota tersebut.

Terlebih, landmark yang ikonik dapat meningkatkan ekonomi. Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan salah satu daerah di Kaltim, yang mempunyai beragam potensi untuk mengembangkan pariwisata. Sehingga kabupaten ini, dinilai perlu memiliki ikon baru.

Kekayaan alam yang melimpah, topografi yang beragam, geografis yang luas sampai berbagai kultur sejarah budaya masa lampau tersedia di Kukar. Elemen tersebut, mengokohkan tagline branding Kukar Asia Wonders.

Hal inilah yang memicu diskusi Rembuk Etam yang digelar Kaltim Post pada Selasa (2/2). Bertajuk Lewat Landmark Bikin Kota Raja Mendunia, acara itu menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di dunia pariwisata dan budaya.

Mulai dari Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar Hery Rusnadi, Budayawan Awang M Rifani, Arsitek Jati Nugraha, dan Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar Akbar Haka. Serta Erwin Dede Nugraha selaku traveler atau pelancong.

Diketahui, diskusi tersebut digelar secara virtual dan disiarkan secara langsung lewat berbagai kanal media sosial Kaltim Post.

Hery Rusnadi mengawali pembicaraan. Menurut dia, potensi pariwisata Kukar yang dapat menembus level nasional telah tersusun dalam city branding Kukar, yakni Kukar Asia Wonders.

Dia melanjutkan, landmark yang diperlukan Kukar harus memperhatikan aspek-aspek ciri khas Kukar. "Pokoknya harus menarik perhatian dan menjadi ikon, dan menarik wisatawan. Paling tidak memenuhi pilar-pilar budaya seperti: budaya pesisir, budaya kesultanan, budaya melayu-kutai dan budaya adat dayak," terang Hery.

Awang M Rifani jadi pembicara kedua. Dia berpendapat, saat ini Kukar sudah punya banyak landmark ikonik. Seperti Museum Mulawarman hingga Patung Lembuswana.

Disebutkannya, landmark baru yang dibangun nanti lewat sebuah sayembara, perlu memperhatikan kultur kebudayaan Kerajaan Kutai. Sebab, Kukar tak lepas dari khas legenda, dongeng, bahkan mitos. Termasuk destinasi alam yang melimpah.

"Saya ingin sayembara landmark baru tentang Kukar nanti akan menghasilkan yang terbaik dan mewakili yang orang pikirkan tentang Kukar itu sendiri," sebut Awang.

Sementara itu, Jati Nugraha menjelaskan, landmark memiliki beragam fungsi. Kukar memiliki banyak potensi yang digali untuk melahirkan landmark ikonik.

Dia melanjutkan, lokasi landmark baru ini akan didirikan di kawasan beranda Kota Tenggarong. "Saya yakin antusiasmenya sangat tinggi terhadap lomba tersebut," ujar pria yang pernah menjadi juri lomba landmark di Berau tersebut.

Berikutnya, sebagai perwakilan kaum millennial, Akbar Haka berharap, landmark yang akan dibangun nanti bisa menyadur beberapa potensi Kukar dan mengkombinasikan sisi futuristik.

"Landmark yang ikonik nantinya bisa membuat ekonomi masyarakat terus bergerak. Sehingga batasan pembuatannya bisa sedikit diperlebar," ucapnya.

Pemaparan terakhir diungkapkan Erwin Dede Nugraha. Dia meyakini Kukar mempunyai potensi besar untuk bisa menciptakan landmark yang ikonik. Landmark tersebut akan bertambah menarik jika terdapat aspek unik dan memorable.

Terpisah, Senior Manager Kaltim Post Henny menyebutkan, berbagai gagasan yang diterima dari sejumlah pihak dalam diskusi virtual tersebut akan menjadi masukan untuk menggelar lomba desain landmark Tenggarong. Hal itu juga sebagai upaya melibatkan lebih luas ide serta masukan dalam membuat desain landmark.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵