968kpfm, Samarinda- Kasus kematian di lubang tambang batu bara kembali terjadi di Provinsi Kaltim. Lubang bekas tambang di Desa Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser merenggut nyawa dua orang remaja, yakni MRS (15) dan MAPS (14), Minggu (6/9/2020).
Dalam keterangan pers yang disampaikan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), kedua remaja tersebut tenggelam di lubang bekas tambang milik PT Sarana Daya Hutama, sekitar pukul 15.00 WITA.
Dari catatan Jatam Kaltim, tewasnya dua remaja tersebut, membuat masyarakat Benua Etam yang tewas di lubang bekas tambang berjumlah 39 orang.
"Rakyat tewas berguguran kini sudah 39 tewas sejak 2011-2020 mayoritas korban anak-anak," penggalan kalimat dalam rilis Jatam.
Dikonfirmasi mengenai tragedi ini, Kabid Mineral dan Batubara Dinas Energi dan Sumber Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim, Azwar Busra menerangkan, dari laporan sementara yang diterimanya, ada dua perusahaan yang beroperasi di Paser.
Hanya saja, Azwar belum bisa memastikan persoalan mine closure atau penutupan tambang dari perusahaan tersebut sudah diselesaikan. Menurut dia, jika proses itu rampung maka urusan tambang bisa dikembalikan ke daerah.
"Tapi setahu saya hingga saat ini belum ada (penyerahan). Kalau sudah selesai main closure-nya, nanti ada serah terima bekas lahan," sebutnya.
Dengan demikian, aktivitas pertambangan masih menjadi tanggung jawab perusahaan, karena belum ada penyerahan bukti penyelesaian mine closer ke pemerintah daerah.
Sementara itu, Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang berharap pemerintah dapat membuat terobosan terbaru terkait persoalan ini.
"Karena ini korban yang ke-39. Harus berani membuat suatu terobosan. Kita masih belum punya kepastian tidak akan terjadi lagi korban di lubang tambang," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima08 Sep 2020