968kpfm, Balikpapan - Sedikitnya pilihan sekolah negeri di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Balikpapan Tengah membuat banyak calon siswa di wilayah ini tak tertampung. Hal ini terjadi ketika Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menggunakan syarat zonasi.
Hal itu dikeluhkan masyarakat Balikpapan Tengah ketika Anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan, Damayanti, melakukan reses. Dalam kesempatan ini, Damayanti bakal mendorong Pemprov Kaltim untuk melakukan penambahan SMA dan SMK negeri di Balikpapan Tengah.
"Ini harus menjadi prioritas dan kebetulan SMA dan SMK menjadi kewenangan Pemprov Kaltim. Kami berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat Balikpapan Tengah," tegas Damayanti, Jumat (8/11).
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menekankan kepada Pemprov Kaltim untuk tidak menutup mata terkait kebutuhan SMA dan SMK di Balikpapan Tengah, mengingat di wilayah tersebut hanya memiliki SMA dan SMK swasta.
Meski terdapat SMA dan SMK Swasta di Balikpapan Tengah, kata Damayanti, namun mahalnya biaya sekolah menjadi salah satu faktor yang memberatkan orang tua murid untuk mengantarkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan.
“Sekarang yang ada hanya swasta. Makanya Pemprov Kaltim harus membangun SMA/SMK negeri di Balikpapan Tengah. Kalau di swasta kan biaya yang harus keluar lebih besar daripada sekolah di negeri,” imbuhnya.
Tidak hanya persoalan pendidikan, saat melakukan reses di Balikpapan Utara, masyarakat juga mengeluhkan antrean panjang untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kelangkaan gas elpiji dan pemenuhan air bersih juga menjadi salah satu keluhan yang paling banyak disampaikan masyarakat Balikpapan.
“Aspirasi ini akan kita tampung, dan nantinya akan disampaikan kepada Pemprov Kaltim sebagai bahan evaluasi,” pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima13 Nov 2024