968kpfm, Samarinda - Kondisi ruang perawatan isolasi Covid-19 di RSUD AW Sjahranie saat ini hampir penuh. Ini dikarenakan adanya peningkatan kasus, baik suspek maupun konfirmasi Covid-19 yang dirujuk atau datang ke rumah sakit plat merah tersebut.
Kepala Instalasi Humas dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD AW Sjahranie, dr.Arysia Andhina menyebutkan, Direksi RSUD AW Sjahranie telah merencanakan 2 ruangan tambahan. Sehingga mampu menampung pasien Covid-19 yang terus meningkat.
"Ada sedikit kendala karena ruangan ini sebelumnya adalah ruang rawat biasa, bukan ruang perawatan infeksi," ungkap wanita yang akrab disapa Sisi tersebut, melalui rilis tertulis pada Senin (14/9/2020).
Kendala pertama yakni akses ruangan yang berada di lantai 2 menggunakan 1 lift saja, untuk keluar masuk. Kemudian, lalu lintas pasien covid-19 dan petugas ruangan saling bersilangan. Sehingga meningkatkan resiko penularan dan mempersulit lalu lintas pelayanan.
"Perlu ada perubahan agar ruangan tersebut bisa beroperasi secara maksimal," sambungnya.
Sisi menjelaskan, kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada saat ini di RSUD AW Sjahranie berjumlah 58. Kondisi ini sangat fluktuatif karena perpindahan pasien dari IGD ke ruang isolasi biasa atau ke ruang perawatan intensive Covid-19 tidak bisa diprediksi.
"Belum lagi adanya pasien yang meninggal dunia. Sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 per harinya tidak bisa diprediksi," imbuh Sisi.
Meski ruangan perawatan pasien Covid-19 hampir penuh, lanjut Sisi, jumlah tenaga medis masih cukup. Tercatat ada 97 perawat yang melakukan pelayanan di 3 ruang perawatan Covid-19 di RSUD AW Sjahranie.
"Mereka terbagi di dalam 3 ruangan yakni Seruni 30 perawat, Tulip 37 perawat dan Flamboyan 30 perawat," sebutnya.
Sementara untuk tim dokter yang merawat pasien Covid-19 berjumlah 21 dokter spesialis. Sisi mengatakan, dokter umum yang berjumlah 28 orang direncanakan ikut membantu tugas dokter spesialis.
"Dokter yang bertugas juga perlu dimobilisasi mengingat ada pasien lain diluar Covid-19 yang memerlukan perawatan," tegasnya.
Dengan kondisi diatas, perlu adanya peran penting dari masyarakat, tidak hanya di RSUD AW Sjahranie. Artinya, kata Sisi, ini merupakan tugas semua pihak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan sistem Zero Covid-19.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Sep 2020