968kpfm, Samarinda - Ruang penyimpanan yang terbatas tidak sebanding dengan jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah yang berlokasi di Jalan Juanda, Samarinda. Untuk mengakalinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kaltim berupaya mengarsipkan buku fisik yang berada di rak perpustakaan menjadi bentuk digital.
Plh Kepala DPKD Kaltim, Taufik menerangkan, untuk sementara pengalihan buku fisik menjadi versi digital akan dilakukan terhadap buku terbitan lokal. Menurutnya, setiap tahun jumlah buku yang tersedia di perpustakaan selalu bertambah, mengingat rata-rata 1.500 judul buku baru terbit setiap tahunnya.
"Sementara di perpustakaan, untuk mengkoleksi semua buku itu tidaklah mudah. Selain karena jumlah terbitan buku yang tidak ada habisnya. Ruang penyimpanan di perpustakaan pun sudah mulai mengecil," ungkap Taufik.
Tetapi tidak semua buku bisa diubah menjadi versi digital lantaran jumlahnya sangat banyak. Alhasil, kata Taufik, buku penulis lokal yang diterbitkan penerbit lokal yang jadi sasaran untuk dirubah menjadi digital. Perubahan versi ini dilakukan memakai format seleksi, di mana semua koleksi buku yang ada di Perpustakaan Daerah Kaltim yang masih dalam bentuk fisik akan diseleksi dan dipilah.
"Kemudian kami memisahkan mana buku umum dan buku lokal. Entah itu buku terbitan lokal, ditulis oleh penulis lokal, atau isi bukunya bermuatan lokal tentang Kaltim. Intinya semua buku yang berkaitan dengan bumi etam," imbuh Taufik.
Hal tersebut dilakukan karena buku lokal terbitan daerah sangat jarang atau bahkan tidak dijual di toko buku atau pasaran. Alasan itulah yang membuat DPKD Kaltim merasa perlu untuk segera mengarsipkan karya-karya penulis lokal Benua Etam.
"Kalau buku umum tentu tidak kami Arsipkan, karena sudah ada banyak di toko buku. Jadi kami hanya fokus terbitan daerah dan konten lokal yang kalau kita cari di pasar tidak ada," tandasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima08 Nov 2023