968kpfm, Samarinda - Kerusakan parah di jalan poros Kutai Kartanegara (Kukar) hingga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) semakin menjadi perhatian.
Apalagi dalam diskusi bersama antara Pemprov Kaltim dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), terkuak bahwa kerusakan jalan terjadi akibat aktivitas kendaraan bertonase besar.
Merespon hal itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mendesak perusahaan tambang dan perkebunan sawit yang melintasi jalur tersebut untuk mengambil tanggung jawab dalam perbaikan infrastruktur.
“Banyak kendaraan tambang dan sawit yang melintas di jalan ini, dan kerusakannya sangat terasa," ungkap Akmal.
Pemprov Kaltim pun meminta pemerintah kabupaten dan BBPJN segera berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan terkait, untuk mencari solusi. Akmal menyatakan bahwa penanganan masalah ini tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, terutama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).
Menurutnya, ada kebutuhan mendesak untuk membangun komunikasi antara pemerintah daerah, BPJN, dan pihak perusahaan agar pembagian tanggung jawab menjadi lebih jelas.
"Jika mereka (perusahaan) yang menyebabkan kerusakan, maka sudah seharusnya mereka harus ikut bertanggung jawab. Tapi sekarang tidak ada gunanya saling menyalahkan. Yang penting sekarang adalah duduk bersama dan mencari solusi nyata untuk perbaikan jalan,” pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima27 Jan 2025