968kpfm, Samarinda - Seorang pria, JS punya kebiasaan aneh. Ia suka melempar rumah adik perempuannya, Melati (bukan nama sebenarnya) dengan kotoran manusia.
Saking takutnya dengan teror JS, Melati minta pendampingan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim di Mako Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Rabu (29/9).
Pengakuan Melati, aksi JS sudah berkali-kali dilakukan. Ia menceritakan penyebab JS menjadi aneh. Itu berawal dari persoalan harta warisan.
Melati adalah anak terakhir dari enam bersaudara. Sementara JS merupakan anak kedua. Melati menyebutkan, ayahnya menyerahkan pengurusan surat tanah di kawasan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang kepada dirinya.
Namun, menurut Melati, JS tak terima dengan hal itu. Bahkan pria itu kerap membuat onar saat pihak kelurahan hendak melakukan pengukuran tanah.
"Sebenarnya hal ini sudah berkali-kali di mediasi oleh pihak kelurahan. Namun hal ini tidak pernah selesai. Sampai orang tua kami wafat pun masih saja kakak saya itu mengganggu kediaman saya yang tidak jauh dari rumahnya," kata Melati.
Sejak saat itu, teror demi teror dilancarkan JS. Puncaknya terjadi pada Selasa (28/9), sekitar pukul 01.30 WITA. Melati memergoki JS sedang mondar-mandir di depan rumahnya.
JS tiba-tiba mengucapkan nada kasar sembari melempar tinja ke rumah adik bungsunya. Tak berhenti di situ, JS juga merusak dinding rumah milik Melati,
"Saat itu saya ketakutan dan mengunci pintu rumah agar ia tidak bisa masuk. Sebenarnya pelemparan tinja ini baru terjadi pada bulan ini (September). Tapi karena saya tidak tahu siapa pelakunya saya diam saja. Ternyata kemarin kepergok, yang melempar adalah dia (JS)," sebut Melati.
Melati telah melayangkan laporan resmi atas perilaku tak menyenangkan yang dilakukan sang kakak ke Mako Polresta Samarinda dengan pendampingan dari TRC PPA Kaltim.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait laporan yang sudah dilayangkan oleh Melati.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima01 Oct 2021