968kpfm, Samarinda - Kaltim punya segudang harta karun berharga yang belum dimaksimalkan. Di antaranya adalah sarang burung walet, yang jadi incaran berbagai negara.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, nilai jual sarang burung walet sangat tinggi.
Setiap tahun Kaltim mampu menjual 200-300 ton sarang burun walet. Harganya mencapai Rp 10 juta per kilogram. Namun penjualan komoditi itu hanya sampai pada tingkat domestik.
"Dijual kotor itu mungkin Rp 10 jutaan per kilo. Kalau sudah bersih, bisa sampai Rp 18 juta atau Rp 20 juta per kilo, tergantung grade-nya," kata Heni, belum lama ini.
Provinsi ini dinilai belum mampu menciptakan eskpor sarang burung walet karena keterbatasan sarana dan prasarana. Salah satunya rumah pengolahan sarang burung walet.
"Selama ini, (pembudidaya sarang burung walet) memperdagangkan sampai ke Pulau Jawa. Di sana itu sudah dicuci, baru mereka ekspor," ucapnya.
Heni berpendapat, rumah pengolahan sarang burung walet adalah syarat ekspor komoditi tersebut. Ia pun mendorong berbagai pihak terkait agar bisa memaksimal potensi tinggi sarang burung walet.
"Hampir semua kabupaten dan kota di Kaltim punya budidaya sarang walet. Kalau itu bisa dikelola di sini, bayangkan nilai tambah yang akan diperoleh," tandasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim, Mohamamd Hamzah. Ia menilai, rumah pengolahan sarang burung walet adalah kunci membangun indsutri tersebut.
Ia pun mendorong terciptanya kebijakan dari pemerintah yang mengatur penjualan sarang burung walet.
"Artinya jika Kaltim menginginkan ekspor berlangsung mau tidak mau harus membuat peraturan gubernur yang melarang walet kotor keluar dari Kaltim," tegas Hamzah.
Peraturan tersebut, lanjut Hamzah, dapat disinergikan dengan simpul-simpul logistik. Sehingga penyusunan aturannya dibuat secara berjenjang yang mengacu pada kondisi tertentu.
"Kalau sudah tersedia industri pencucian sarang burung walet, ada standarisasi untuk ekspor," ucapnya.
Di sisi lain, Hamzah memastikan kalau sarang burung walet Kaltim punya kualitas yang baik di tingkat nasional.
"Saya yakin akan terbentuk klaster-klaster ekonomi industri sarang burung walet. Dan ini akan meningkatkan dari satu juta ton hingga 5 juta ton per hari. Buyer nasional pun akan datang ke Kaltim untuk membeli," pungkasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima21 Dec 2023