968kpfm, Samarinda - Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berkualitas hingga menembus pasar internasional perlu mendapatkan pendampingan dan edukasi.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltim tengah mencanangkan program rumah produksi bersama. Di mana program tersebut, bertujuan mendorong pelaku UKM memproduksi produk berkualitas.
Kepala Disperindagkop-UKM, Muhammad Sa’duddin mengatakan, pihaknya tengah menggodok agar produk yang dihasilkan UKM di Benua Etam memiliki standarisasi ekspor sesuai negara tujuan.
Termasuk sertifikasi halal yang kini menjadi syarat barang ekspor di beberapa negara. Rumah produksi tersebut, kata Sa'duddin, akan dikawal oleh UPT Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang.
"Tentunya akan kami bantu pelaku usaha yang akan melaksanakan ekspor," kata Sa’duddin, kepada wartawan di Samarinda.
Sa'duddin menjelaskan, rumah produksi akan menyasar tiga komoditi andalan di Kaltim. Seperti hasil olahan rotan, kayu gaharu dan crude palm oil (CPO) atau kelapa sawit.
Pada produksi rotan, Disperindagkop-UKM telah membuatnya di Penajam Paser Utara. Kemudian, pada tahun ini, rumah produksi serupa bakal dibangun di Teluk Sumbang, Berau.
"Karena komoditi rotan itu selama ini Kaltim hanya kirim bahan mentah saja, pengolahannya di Jawa, jadi harusnya kami bisa buat produk turunannya sendiri," tandasnya.
Sementara produk turunan CPO, Sa'duddin berharap, sektor menggenjot upaya hilirisasi ekonomi yang digaungkan Pemprov Kaltim.
"Untuk skalanya (produksi) disesuaikan lagi dengan kekuatan ekonomi Kaltim," ucapnya.
Program rumah produksi untuk membantu pelaku UKM agar bisa menghasilkan barang siap ekspor ini, diproyeksikan beroperasi pada 2024 mendatang.
"Ini masih dipersiapkan memang direncanakan untuk memperbesar peluang ekspor UKM," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima02 Feb 2023