KPFM SAMARINDA - Memasuki season ketujuh (7), untuk pertama kalinya gelaran Liga Mahasiswa (Lima) Kalimantan Conference singgah di kota Samarinda, dimana pada tahun sebelumnya event tersebut digelar di kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Terpilihnya Samarinda menjadi tuan rumah Liga Mahasiswa Kalimantan Conference tidak lepas dari animo pecinta olahraga di kota tepian yang cukup tinggi, utamanya di sektor olahraga futsal. Rencananya, event tersebut akan menyuguhkan pertandingan futsal bagi seluruh universitas di Kalimantan, yang akan terpusat di Kalimantan Timur, mulai 23-29 Oktober 2019.
CEO Liga Mahasiswa, Rian Gozali, melalui Head of Public Relation (PR) Liga Mahasiswa, Achmad Lanang mengatakan, gelaran kejuaraan olahraga antar mahasiswa ini bertujuan agar setiap universitas tertarik dan berpikir untuk memberikan beasiswa atlit kepada para mahasiswa ini.
"Harapannya jika atlit ini mendapat beasiswa kuliah, ketika mereka cedera atau karir mereka pendek, hidup mereka tidak hancur," ucap Lanang, Rabu (2/10) pagi.
Lanang menuturkan, sekarang sudah mulai banyak perguruan tinggi swasta, terutama di Pulau Jawa yang memberikan beasiswa kepada para atlitnya. Bahkan, banyak dari mereka yang sudah masuk ke tim nasional, baik dari sektor basket ataupun futsal.
Lanang mengungkapkan, event liga mahasiswa ini bergerak di level conference. Liga Mahasiswa sendiri terbagi dalam beberapa conference yaitu Greater Jakarta, East Java, Central Java, West Java, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan conference.
"Untuk Kalimantan conference, kita hanya baru buka futsal. Ini sudah tahun ketiga di Kalimantan, dimana dua tahun sebelumnya diselenggarakan di Pontianak," imbuhnya.
Tidak hanya menggelar kegiatan futsal bagi kalangan mahasiswa, pihak panitia juga akan mengadakan agenda pertandingan futsal antar sekolah dasar (SD) yang akah dihelat di sela-sela pertandingan Liga Mahasiswa nanti.
Selain itu, regulasi yang dibuat dalam helatan Liga Mahasiswa ini juga tergolong ketat. Lanang menjelaskan, pihaknya akan mengawasi dengan ketat terkait pembatasan umur peserta, serta harus mendapat rekomendasi dari asprov dan fakultas, untuk membuktikan bahwa peserta benar-benar seorang mahasiswa.
"Kita juga akan mengecek nilai mereka, karena regulasi yang kami terapkan adalah setiap peserta harus memiliki IPK minimal 2.0," tambah Lanang.
Sebagai regulasi tambahan, setiap tim wajib melakukan social responsibilities program selama 6 jam agar bisa ikut dalam event Liga Mahasiswa. Lanang menyebutkan, bentuknya bisa bermacam-macam, mereka bisa melakukan coaching clinic ke sekolah, ataupun beberapa hal lainnya.
"Mereka harus mendokumentasikan programnya, dan mendapat persetujuan dari kampusnya," terang Lanang.
Pihak Liga Mahasiswa sendiri, sudah mengantongi 16 tim yang menyatakan siap untuk ikut dalam event kali ini. Namun, saat ini pihaknya akan fokus mempersiapkan pertandingan futsal untuk sektor puteri, karena sektor tersebut dirasa minim peminat saat gelaran di Pontianak tahun lalu.
"Kami berharap event ini bisa membantu federasi dalam menyaring bakat muda potensial sebagai proyeksi mereka mempersiapkan tim untuk bertanding di level nasional maupun internasional," tutupnya.
Dokumentasi : KPFM Samarinda.
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima02 Oct 2019