KPFM SAMARINDA - Banjir menggenangi sejumlah daerah di Kota Samarinda setelah diguyur hujan dengan intensitas beragam selama 4 jam.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) Samarinda, hujan serupa akan berlanjut dalam periode Desember hingga Januari 2020 mendatang.
Fenomena ini, menurut Fore Caster BMKG Samarinda, Sutrisno disebut dengan istilah hujan bulanan.
"Di dalam rata-rata hujan bulanan, wilayah Samarinda yang tertinggi puncaknya di Desember hingga Januari. Istilahnya, curah hujan bulanan," kata Sutrisno, saat dihubungi lewat saluran telepon, Jumat (13/12/2019).
Sutrisno menuturkan, hujan yang membasahi Samarinda tadi pagi, paling lebat di kawasan Samarinda Seberang dan Palaran. Sementara Samarinda Utara, sempat diguyur hujan, namun tidak terlalu lebat.
"Curah hujan tadi pagi di kawasan Temindung, intensitasnya 27 milimeter. Cuman intensitasnya enggak sama dengan daerah lain," ungkapnya.
Meski begitu, Sutrisno menyebutkan, perkiraan cuaca bisa saja meleset. Itu dikarenakan iklim dan cuaca di Indonesia yang kompleks. Tak seperti negara-negara lain yang mempunyai 4 musim.
BMKG memiliki lima kriteria penghitungan hujan. Sutrisno menjelaskan, 0-5 mm termasuk hujan sangat ringan. Lalu 5-20 mm, hujan ringan, 20-50 mm hujan sedang. Sedangkan hujan lebat, 50-100 mm.
"Kalau 100 milimeter sudah masuk hujan ekstrim," cetusnya.
Dia juga menerangkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan genangan banjir usai hujan deras. Salah satunya, saluran air yang kurang lancar.
"Antisipasinya parit dibenahi agar tidak terjadi banjir," pungkasnya.
Dokumentasi: Istimewa
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima13 Dec 2019