Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 22 Oct 2024

Selain Gizi, Buruknya Sanitasi Dan Pola Asuh Jadi Penyebab Stunting Masih Tinggi

968kpfm, Samarinda - Stunting masih menjadi persoalan serius yang terjadi di Kaltim. Beragam upaya pun terus dilakukan, baik dari stakeholder terkait maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, mulai dari intervensi serentak, mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam menangani stunting, serta koordinasi lintas sektor.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fit Nawati menuturkan, berdasarkan pengamatan di lapangan, terlihat bahwa stunting bukan hanya disebabkan oleh kurangnya asupan makanan. Tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain, contohnya seperti pola asuh yang tidak tepat, stimulasi yang minim, dan sanitasi yang buruk.

“Yang perlu diingat, bukan hanya gizi buruk yang menyebabkan stunting tapi ada beberapa aspek lain yang berpengaruh,” ungkap Fit Nawati.

Melihat persoalan tersebut, Fit Nawati mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan stimulasi yang tepat dalam mencegah stunting. Gizi seimbang dengan memberikan protein hewani, sayur, dan buah.

Selain itu, stimulasi motorik dan sensorik juga perlu diberikan untuk mendukung perkembangan otak dan fisik anak. Stunting juga bisa dipengaruhi oleh masalah kebersihan, sanitasi dan akses air bersih.

Menurutnya, hal Itu bisa terjadi karena akses sanitasi dan kebersihan lingkungan yang tidak dijaga, sehingga dapat berpengaruh pada kesehatan ibu hamil.

"Akibatnya tubuh kembang anak menjadi rentan terkena infeksi dan penyakit. Kebersihan, sanitasi dan akses air bersih juga harus tetap dijaga untuk melindungi anak dari penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhannya," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Fit Nawati menekankan bahwa permasalahan stunting di Indonesia bukan menjadi tanggung jawab satu sektor saja, melainkan tanggung jawab sektor lainnya, termasuk dalam pemerataan air bersih dan kebersihan lingkungan.

"Kita juga harus fokus dalam menangani hulunya. Yakni remaja-remaja kita agar tidak anemia (kekurangan darah). Karena faktor itulah yang bisa menyebabkan mereka pada saat sudah menikah nanti dapat melahirkan anak yang berisiko stunting," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵