Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 03 Dec 2019

Sempat Ramai di Sosmed, Jaang Tinjau Longsor di Masjid Babul Hafazhah

KPFM SAMARINDA - Longsor yang terjadi akibat proyek penanggulangan banjir di Jalan DI Pandjaitan, tepatnya di kawasan Masjid Babul Hafazhah, mengejutkan warga sekitar.

Ketua Pengurus Masjid Babul Hafazhah, Burhanuddin menceritakan, longsor terjadi usai jamaah melaksanakan salat subuh. Dia menyebutkan, sempat merasakan getaran sebelum longsor meruntuhkan bagian pinggir masjid.

"Longsor dua hari yang lalu, setelah kita salat subuh. Sekitar jam setengah enam pagi," kata Burhanuddin, Senin (2/12/2019).

Sontak, Burhanuddin langsung melaporkan insiden ini kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Samarinda dan Lurah Temindung Permai, agar segera menindaklanjuti.

"Beduk masjid sempat jatuh," sahutnya.

Pemkot Samarinda yang dipimpin Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang meninjau lokasi setelah peristiwa longsor tersebut ramai dibicarakan warganet di sosial media (sosmed).

“Pagi ini sebenarnya saya mau memastikan aja apa proyek ini menganggu bangunan masjid, karena sempat ramai di media sosial kalau bangunan masjid sempat miring karena imbas dari penggalian lubang drainase. Alhamdulillah setelah saya cek ternyata tidak,” ujar Jaang, Senin (2/12/2019).

Patut diketahui, proyek yang dikerjakan Pemkot Samarinda di area itu ditujukan agar mengatasi banjir yang kerap terjadi di Jalan Mugirejo. Anggaran pembenahan drainase tersebut mencapai Rp 4,5 miliar dari alokasi dana APBD Perubahan 2019. Targetnya, proyek itu selesai akhir Desember ini.

Agar proyek dapat selesai tepat waktu, Jaang telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda supaya mengatur skema lalu lintas di jalur tersebut dengan membuka jalan satu arah.

“Saya minta ke pak Isman agar minggu ini sudah dilakukan rekayasa lalu lintas di jalan ini dengan memberlakukan satu jalur dulu arah jalur PM Noor menuju DI Pandjaitan dalam satu bulan kedepan," ungkap orang nomor satu di Samarinda itu.

Sebagai pemegang proyek penanggulangan banjir tersebut, Dinas PUPR Samarinda akan membangun drainase selebar 6 meter, dengan panjang 70 meter.

Kepala Dinas PUPR Samarinda, Hero Mardanus menjelaskan, drainase tersebut sengaja dibangun lebih lebar ketimbang proyek drainase yang sudah terbangun lebih dulu di jalan yang sama.

“Poyek sebelumnya sudah selesai. Pengerjaannya lebih dulu di bulan september. Memang lebarnya lebih kecil sekitar 3 meter tapi panjang drainasenya mencapai 400 meter," terang Hero, Senin (2/12/2019).

Hero memproyeksikan, apabila proyek berjalan cepat, banjir di Jalan Mugirejo bakal cepat berkurang.

Dokumetasi: Kpfm Samarinda

Penulis: Maul

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵